MISA Krisma di Keuskupan Malang berlangsung pada hari Selasa petang pukul 11 April 2017 mulai pukul 16.30 WIB di Gereja St. Maria Bunda Karmel Katedral Ijen Malang. Misa Krisma ini dipimpin oleh selebran utama Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
Ratusan imam berikut para suster, bruder, dan segenap umat katolik di Malang lintas paroki menghadiri Misa Krisma ini. Gereja Katedral Malang menjadi penuh sesak oleh segenap umat yang hadir mengikuti Misa Krisma ini.
Pada Misa Krisma ini berlangsung dua hal penting yakni pemberkatan beberapa minyak suci untuk keperluan pelayanan sakramen: Baptis, Pengurapan Orang Sakit, dan Krisma. Lainnya adalah pembaharuan janji imamat oleh segenap pastor yang hadir untuk hidup selibat, miskin, dan taat kepada pemimpin Gereja Lokal dalam hal ini Uskup setempat. Para imam ambil bagian dalam imamat uskup.
Dalam homilinya, Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr.Pidyarto Gunawan O.Carm mengajak segenap umat untuk mendoakan para imam lintas ordo dan tarekat religius mana pun namun yang berkarya di tlatah Keuskupan Malang.
Bapak Uskup juga mengingatkan bahwa sebagai umat katolik, para imam ikut ambil dalam tritugas Yesus Kristus sebagai imam, raja, dan nabi. “ Partisipasi ini menjadi sangat penting bagi mereka yang tertahbis, karena tugas pelayanan sakramental para imam imam esensial,” kata Bapak Uskup.
Kepada para imam yang berkarya di Keuskupan Malang, demikian Mgr. Pidyarto O.Carm, “Anda semua perlu senantiasa selalu bergembira dan setia menjalankan tugas pelayanan.”
Usai Misa Krisma, acara berlanjut dengan ramah tamah di Sekretariat Keuskupan.
Mewartakan Sabda dalam konteks zaman
Sebelum berlangsung Misa Krisma, semua imam Keuskupan Malang dikumpulkan Bapak Uskup guna menjalani rekoleksi dua hari di Rumah Retret Suster Misericordia Jayagiri Malang. Rekoleksi ini dimulai Senin petang dan berakhir pada Selasa siang menjelang Misa Krisma.
Rekoleksi ini difasilitasi oleh RD Simon Lili Tjahjadi, Ketua STF Driyakara Jakarta.
Kepada para imam peserta rekoleksi jelang Misa Krisma ini, doktor filsafat lulusan Jerman ini bicara tentang tantangan pewartaan iman di tengah konteks sosial zaman modern seperti sekarang ini. Ia kemudian menyitir tujuh jenis tantangan pewartaan dan hidup beriman dewasa ini. Yakni individualisme, pluralisme, aneka situasi kontras di masyarakat, tantangan kaum marjinal, hedonism (pemujaan akan kenikmatan), fundamentalisme (fanatisme), budaya multimedia, nihilisme di kalangan generasi muda.
