GEMA ajakan mari peduli orang lain yang sering dibahasakan sebagai gerakan belarasa (compassion) berdendang kencang di atas panggung mimbar kotbah, ketika Romo Romanus membawa firman Tuhan pada Misa Malam Natal di Gereja Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut Romo Romanus Heri Santoso Pr, dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang kristiani, bersikap berbelarasa itu tak lain mencerminkans sikap iman yang benar. Berbelarasa sama artinya kita memberi perhatian dan kasih kepada sesama.
Natal adalah peristiwa iman, kata Romo, ketika Allah datang mewujudnyata dalam sejarah manusia untuk berbelarasa dengan kisah hidup manusia.
Misa Malam Natal di Paroki Santo Yakobus benar-benar meriah, ketika seluruh sudut-sudut di gereja, aula, parkiran, dan tenda dipenuhi ribuan umat. Misa berakhir pada pukul 23.30 wib.
Sejarah paroki
Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading dulunya hanyalah merupakan satu wilayah di Paroki Pulo Mas, Jakarta Timur. Tahun 1976-1977, wilayah Kelapa Gading masih akrab disebut sebagai Wilayah V.
Namun seiring dengan makin banyaknya umat di lokasi permukiman baru di kawasan Kelapa Gading yang mulai meriah sejak tahun 1984-an, maka perlahan namun pasti Wilayah V menjadi sebuah paroki mandiri sejak tahun 1986 dan terpisah dari paroki induknya dulu yakni Paroki Pulo Mas. Sejak itu, Paroki bekas “Wilayah V” ini mengambil titel baru dengan nama Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading.
Saat ini, jumlah umat di Paroki Santo Yakobus sudah mencapai angka kurang lebih 19.000 orang dari yang semula hanya bergerak pada angka 5.000 orang di awal kisahnya.
Photo credit: Catharina N. Poerwadi
Wow hebat ya, dari awal kisahnya hanya memiliki 5000 jemaat saja dan sekarang punya 19000 jemaat (y) amazing