Misa Natal Gereja Theresia Jakarta: Beranilah Bermimpi yang Sederhana!

0
3,491 views

Sama seperti misa malam natal di gereja-gereja di Jakarta, Misa Malam Natal di Gereja Santa Theresia Jakarta dipadati oleh umat katolik. Tenda-tenda dipasang di seluruh areal parkir gereja lengkap dengan monitor TV. Ekaristi Malam Natal di Gereja Santa Theresia berlangsung dalam 3 kali misa yaitu pukul 17.00, 20.00 dan 23.00.

Misa pada pukul 20.00 berlangsung khidmat. Dipimpin oleh dua Pastor Jesuit, yaitu Pater Krispurwana, SJ, dan Pater M. Hadisiswoyo, SJ, perayaan natal ini secara khusus mau merenungkan semangat kesederhanaan natal yang patut dimengerti dan dihayati oleh umat Katolik.

Pater Krispurwana, SJ, dalam homilinya yang ekspresif dan berapi-api menunjukkan bahwa banyak dari kita yang sering bermimpi tentang banyak hal besar, spektakuler, luar biasa. Banyak dari kita yang “menuntut” campur tangan Tuhan dalam diri kita lewat hal-hal yang besar. Tuhan kita pahami selalu dalam hal-hal besar sehingga bahkan tidak jarang ada orang-orang yang menakut-nakuti orang lain dengan gambaran Allah yang menyeramkan, atau menakut-nakuti orang lain dengan menyebut-nyebut Allah.

Tuhan, dalam perayaan Natal adalah Tuhan yang hadir dalam hal kecil dan sederhana: lahir sebagai bayi, di kandang. Pesan natal yang bisa dipetik adalah bahwa Natal mau mengajak kita berani bermimpi dan melakukan hal-hal yang sederhana. Natal mengajarkan kepada kita untuk mewartakan cinta lewat hal-hal sederhana dan setia dalam cinta itu sebagai sebuah tanda kehadiran Tuhan sendiri. Menurut Pater Kris, itulah pesan natal sejati yang perlu kita hayati.

“Lalu bagaimanakah hal sederhana itu kita wujudkan?” tanya Pater Kris, yang juga adalah penulis buku tentang Ibu Teresa dari Kalkuta ini.

Sambil menyitir kata-kata Ibu Teresa, Romo Kris melanjutkan, “Love begins with smile”. Mulailah tersenyum kepada orang-orang yang kita jumpai.

Dan yang lebih penting lagi, tambah Pater Kris, “Love begins at home”. Jadi kalau natal adalah pesan cinta, maka hendaknya kita memulainya dengan semangat “love begins with smile at home”. Ini adalah hal sederhana yang perlu kita lakukan dengan setia setiap hari, sebagai tanda kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita.

Misa berlangsung kurang lebih selama 90 menit dengan liturgi yang lancar. Penjagaan keamanan dan pengaturan parkir pun berlangsung dengan baik dan tertib sehingga tidak menimbulkan gangguan dan kemacetan. Tentunya partisipasi petugas kepolisian yang cukup banyak turut membantu kelancaran misa malam Natal tahun ini di Gereja Theresia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here