Misa Penyembuhan

0
44 views
Ilustrasi: Misa Penyembuhan. (Andri Setyo Wacono)

Puncta19 Februari 2025
Rabu Biasa VI
Markus 8: 22-26

SERING kita mendengar ada misa penyembuhan atau ibadat pengusiran setan atau doa-doa penuh kuasa yang dipertontonkan di atas panggung dengan gegap gempita. Seolah-olah mukjizat itu sebuah pertunjukan hebat yang harus diperlihatkan kepada banyak orang.

Dengan pujian panjang-panjang dan doa-doa membahana, “Halleluya…Halleluya mukjizat nyata. Tuhan membuat mukjizat hari ini. Amin saudara-saudara.”

Orang yang tadinya sakit itu lalu dipertontonkan kepada semua orang.

Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan orang buta di perikop ini. Yesus justru membawa orang buta itu untuk keluar kampung. Ia memisahkan si buta dengan orang banyak.

Bahkan sesudah sembuh, orang itu tidak dipertontonkan kepada khalayak ramai. Yesus melarang orang yang sembuh itu untuk masuk ke kampung.

Mukjizat tidak perlu dipamer-pamerkan. Untuk apa? Agar orang tidak sombong dan mendewakan dirinya sendiri, dan menggantikan posisi kuasa Allah.

Kesembuhan itu melalui sebuah proses, sebagaimana iman kepada Yesus juga melalui proses yang panjang. Orang buta itu tidak langsung melihat. Masih samar-samar seperti melihat pohon-pohon berjalan. Baru pada tahap berikutnya dia mengalami penglihatan total.

Orang yang sembuh dari buta itu dibiarkan merumuskan imannya sendiri, siapakah Yesus yang telah menyembuhkannya.

Hal ini berbanding terbalik dengan pengalaman para murid. Mereka telah melihat beberapa mukjizat yang dibuat Yesus, tetapi mereka juga belum sampai pada iman yang benar.

Memang untuk percaya membutuhkan proses dan pengalaman yang panjang. Kadang orang harus jatuh bangun, tetapi ada pula yang bisa langsung percaya. Apakah kita masih tidak percaya dan butuh melihat mukjizat?

Makan bakmi kerasnya seperti kawat,
Harus dikunyah dengan gigi yang kuat.
Hidup kita sendiri adalah mukjizat,
Tanpa harus dipamerkan kepada rakyat.

Wonogiri, berproses bersama Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here