Bacaan 1: Kis 19:1-8
Injil: Yoh 16:29-33
DALAM beberapa kali kunjungan ke Papua, saya sering melihat pesawat-pesawat kecil yang berpenumpang hanya empat orang.
Belakangan saya baru tahu bahwa itu adalah pesawat para misionaris Kristen. Kebanyakan mereka bekerja untuk Mission Aviation Fellowship (MAF).
Medan Papua sungguh ekstrim, sangat jauh berbeda dengan medan di Pulau Jawa. Pegunungannya sangat tinggi, pesawat kadang harus berputar-putar di awan terlebih dahulu untuk mencapai ketinggian terbang.
Meleset sedikit, nyawa taruhannya. Demikianlah aktivitas para misionaris di Papua yang selalu disertai risiko.
Tahun 1968, Stan Dale -mantan tentara Australia yang bermisi untuk suku Yali di Papua- bahkan harus meregang nyawa karena terpanah.
Pengorbanan nyawanya tidak sia-sia karena kemudian Injil tersebar dan diterjemahkan dalam bahasa suku Yali. Menjadikannya sebagai suku pertama, dari ratusan suku di Papua yang memiliki Alkitab lengkap dalam bahasa mereka.
Saat ini, ribuan gereja tersebar di pelosok tepi bukit yang dahulu dipenuhi orang-orang nomaden penganut animisme.
Kita bisa membayangkan saat Rasul Paulus berkeliling di pedalaman Asia kecil sebagai misionaris mewartakan injil. Kurang lebih situasinya hampir sama, penuh risiko dan nyawa taruhannya.
Bedanya misionaris saat ini menggunakan pesawat sedangkan zaman itu mungkin berjalan kaki melewati hutan belantara.
Kekristenan non Yahudi berkembang pesat ditangan Paulus sampai ke ujung bumi hingga hari ini dan selamanya.
Saat tiba di Efesus, Paulus membaptis sekelompok Kristen baptisan Yohanes karena baptisannya belum lengkap. Mereka tidak mengenal dan belum menerima Roh Kudus.
ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Sebagai katolik harus siap menerima penderitaan serta kuat dan teguh dalam iman.
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Demikian peneguhan Tuhan Yesus kepada para murid dalam perpisahan-Nya.
Yesus telah mengalahkan dunia, dan Ia senantiasa menyertai kita sama seperti Allah Bapa yang ada bersama-Nya. Itulah yang diimani oleh para murid kemudian,
“Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” kata para murid-Nya.
Pesan hari ini
Orang katolik harus bermisi, mewartakan Injil hingga ke “Negeri Atas Awan”. Jangan takut sebab Tuhan senantiasa menyertai kita.
“Tuhan telah memanggil setiap orang untuk menginjili semua orang termasuk suku terpencil di bumi.”