Jumat, 22 September 2023
- 1Tim. 6:2c-12.
- Mzm 49:6-7,8-9,17-18-20.
- Luk 8:1-3.
“JANGAN tanyakan pada dirimu apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuatmu hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias” – Harold Whitman
Setiap orang mesti belajar menyadari segala kekuatan, talenta, dan minat terbaik dalam dirinya dan jangan tergoda untuk mengurusi kelebihan dan kekuatan orang lain.
Fokuskan energi kita untuk menjadi yang terbaik.
Menelusuri minat dan melakukan hal-hal yang kita sukai dengan ikhlas dan terus belajar, akan mengarahkan pada kepenuhan hidup.
Bila perlu cek pandangan orang-orang terdekat kita, karena mungkin mereka mengetahui kekuatan yang mungkin tidak kita sadari.
Seorang guru dikenal dekat dengan murid-muridnya, bahkan ia sangat sering berkunjung ke rumah setiap muridnya.
Guru tersebut sangat dicintai anak-anak karena ia selalu rajin membuat berbagai kegiatan kreatif di kelas.
Tentu saja, apa yang ia lakukan mengesankan banyak guru sehingga mereka bertanya: “Apa motivasi pelayananmu?”
Ia menjawab, “Motivasi pelayanan saya adalah ingin memberikan persembahan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan karena Tuhan Yesus juga sudah memberikan persembahan yang terbaik bagi saya, yaitu diri-Nya sendiri, sampai mati di kayu salib.”
Jadi, apa motivasi itu?
Motivasi adalah hal-hal yang mendorong seseorang bersedia melayani Tuhan untuk mencapai visi yang Tuhan berikan kepada kita.
Motivasi menjadi “motor” untuk mencapai tujuan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka,”
Para murid dan perempuan-perempuan yang pernah mengalami kebaikan Tuhan Yesus, melibatkan diri untuk melayani Tuhan.
Mereka memilih pelayanan sebagai tugas panggilan dan pengutusan mereka.
Saat ini, banyak orang yang merasa terpanggil untuk tugas pelayanan nanun tidak semua orang berkomitmen penuh saat bekerja di ladang Tuhan.
Ada orang-orang yang tidak melakukan pekerjaannya dan tidak setia dalam pengajaran.
Bekerja untuk Tuhan memang tidak mudah karena kita harus selalu memperhatikan kepentingan orang lain juga.
Kita harus bersedia untuk mengutamakan kebaikan bersama.
Saat kita melayani Tuhan, Tuhan lah yang utama dan pada gilirannya kita terpanggil untuk menyebarkan sukacita bagi sesama.
Kita melayani karena kita telah diselamatkan Tuhan, maka sebagai bentuk syukur kita pada kebaikan Tuhan, maka kita mempersembahkan waktu, tenaga, dan segala yang kita miliki demi kemuliaan Tuhan.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah motivasi saya dalam menjalani panggilan Tuhan?