Mrk 11: 27-33: Hidup karena Percaya

0
3,491 views
Ilustrasi: Percaya by Romo Antonius Suhud SX.

Ya Tuhan, kupercaya.
Aku percaya…,
Lewati lembah airmata.
Aku percaya…,

FirmanMu, Ya dan amin.
Aku percaya…,
Kemenangan sudah Kau
jamin. Aku percaya…,

Cuplikan lagu ini sekadar mengilustrasikan, pilihan sikap untuk percaya dan mengimani Yesus itu tidak mudah, namun menjanjikan. Juga, tidak semua orang berani percaya dan mengimani-Nya.

Seperti halnya sikap kaum Farisi yang sangat menyangsikan kuasa Yesus dalam banyak mujizat. “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepadaMu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?”

Yesus dengan kuasa dan kerendahan hati-Nya membalikkan pertanyaan pada nurani kaum Farisi, hingga mereka pun tak sanggup menjawabnya. Bukan karena sulit tetapi soal keyakinan dan kejujuran hati. Bagi hati yang percaya, menyaksikan mujizat-mujizat yang dibuat Yesus membuatnya makin sadar akan dosa dan ketidakpantasan kita mendapat anugerah Allah yang luar biasa melalui kuasa Yesus, hingga kita makin dekat dan memuji Tuhan dan mencintai sesama.

Itu sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah. Karena realitas Allah bisa hadir dalam realitas kehadiran sesama. Sebaliknya bagi hati yang tidak percaya pada Yesus, maka menyaksikan mujizat-mujizat Yesus, membuatnya makin sirik, tidak nyaman, panas hati, resisten dan memandang semua realitas hanya dari sisi keterbatasan.

ILustrasi (Ist)

Mereka tidak mampu melihat dan merasakan gerak kasih dari Allah lewat kuasa Yesus. Sentuhan kasih Yesus tak mampu menembus kekerasan hatinya hingga menjadi keras dan melahirkan sikap penolakan.

Dengan bacaan Injil hari ini kita diajak untuk makin mengenali gerak batin kita sendiri. Jangan-jangan sikap kaum Farisi pun ada dalam diri kita hingga sulit bagi kita untuk memuji Tuhan dalam realitas hidup. Maka marilah kita menjadi percaya, selain karena rahmat Tuhan, percaya adalah perkara pilihan (choosing).

Semoga hari hari hidup makin diwarnai oleh kepercayaan kita pada Allah. Yang terpancar dal sikap dan tindakan yg bersumber dari kasih Yesus sendiri.

Contemplating
Marilah kita satukan jiwa, raga, rasa dalam keheningan,rasakan dan kenali kasih Tuhan yg terus menyapa melalui kesadaran budi, hati, rasa dan karsa.

Atuating
Pola hidup apa yang perlu kubiasakan agar mampu menjalani hidup karena percaya?

Reflecting
Apakah pengalaman demi pengalaman telah mengajariku makin percaya pada penyelenggaraan Tuhan dalam Yesus?

Praying
Yesus hadirlah senantiasa dalam hati kami, agar kami mampu hidup bahagia dan selamat karena percaya kepada-Mu. Demi Kristus Tuhan kami Amin.

Salam Veritas. Berkah Dalem

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here