Mukjizat Uluran Tangan

0
247 views
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan mertua Petrus by John Bridges (Ist)

MENGELUARKAN tangan bagi kebanyakan orang merupakan hal yang biasa. Karena setiap hari dan otomatis dilakukan, hanya sedikit yang menyadari makna di baliknya.

Baru tatkala tangannya sakit dan tidak bisa diulurkan, tersadarlah orang bahwa mengulurkan tangan itu hal yang luar biasa. Mukjizat.

Itulah yang dialami orang yang tangannya lumpuh dan Yesus membuatnya sembuh (Markus 3: 1-6).

Perintah Yesus pun tampaknya sederhana. Dia hanya bersabda kepadanya, “Ulurkanlah tanganmu.” (Markus 3: 5).

Entah dari mana kemauan itu, tangan yang mati itu dapat diulurkan dan sembuh.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada begitu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. Artinya, membutuhkan bantuan dari sesamanya. Benarkah di sana mengulurkan tangan itu biasa dan sederhana? Tidak semudah yang dikira.

Sebagian guru susah mengulurkan tangan kepada para muridnya tanpa disertai pamrih. Agama bisa menghalangi tangannya terulur kepada murid yang tidak seagama.

Perselisihan dalam keluarga membuat orang tidak saling menyapa. Ketika saudaranya membutuhkan uluran tangan, yang dilihat perseteruannya, bukan kebutuhan dan uluran tangannya.

Tetiba tangannya jadi mati; sulit diulurkan.

Siapa yang bilang bahwa mengulurkan tangan itu hal yang biasa? Mungkin tatkala kita membutuhkan orang lain, tangan kita mudah teracung. Tetapi saat orang lain yang membutuhkan, yang terjadi sebaliknya.

Masyarakat yang individualistik bisa seperti orang-orang Farisi yang mencari-cari alasan untuk membuat tangan yang lumpuh itu tidak sembuh.

Apakah aku mudah dan senang mengulurkan tangan.atau lebih suka jadi orang yang mati tangan sehingga berat memberikan bantuan dan pertolongan?

Ternyata, mengulurkan tangan itu sering membutuhkan mukjizat.

Rabu,, 18 Januari 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here