Mulan, Perempuan yang Perkasa

0
162 views
Film "Mulan" produksi Walt Disney Pics (Indiewire)

Puncta 22.12.23
Jum’at Khusus Advent
Lukas 1: 46-56

FILM berjudul Mulan yang dipopulerkan pada tahun 90-an sangat menginspirasi. Tokoh utama adalah Hua Mulan seorang perempuan yang menyamar sebagai laki-laki agar bisa ikut wajib militer menggantikan ayahnya yang sakit dan lanjut usia.

Mulan menjadi prajurit hebat dan berprestasi. Beberapa laga peperangan dimenangkannya. Kariernya menanjak. Ia mengangkat derajat dan martabat perempuan bagi keluarga dan negaranya.

Mulan mengajarkan kegigihan dalam mengejar cita-cita. Ia berusaha menjadi yang terbaik bagi keluarga dan anak buahnya.

Mulan memberi teladan tentang kesetaraan gender. Perempuan, jika ia mau berusaha pasti bisa hidup sejajar dengan laki-laki.

Seorang perempuan, seperti Mulan memperjuangkan mereka yang lemah, mengangkat mereka yang hina dan membalikkan mereka yang angkuh sombong karena kuasa. Kekuasaan tidak terletak pada jabatan atau kedudukan.

Bagi Mulan itu hanya sarana memperjuangkan keadilan dan kedamaian bersama. Ia dengan rela hati pulang kampung jadi wanita biasa kendati kaisar menawarinya pangkat tinggi dan terhormat.

Magnificat Maria menggambarkan kidungan seorang perempuan yang dipakai Tuhan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya.

Dalam diri Maria, Tuhan menunjukkan perbuatan-perbuatan besar untuk menyelamatkan seluruh bangsa.

Maria, perempuan dari desa kecil Nasaret menjadi perpanjangan tangan Allah untuk menegakkan keadilan. Mereka yang congkak hatinya dibalikkan.

Orang yang berkuasa diturunkan. Orang yang hina dina diangkat dengan martabat yang tinggi.

Dalam diri Maria, nampaklah kuasa Allah yang Maha Tinggi. Allah menggunakan perempuan yang lemah untuk membuka mata seluruh dunia. Allah mengasihi manusia melalui kesediaan dan ketaatan Maria.

Kidung Maria itu adalah kidung pengharapan bagi orang lemah, hina dina miskin dan papa. Allah sungguh bisa dijadikan sumber pengharapan. Rahmat-Nya akan selalu turun temurun bagi orang yang percaya.

Allah akan berpihak kepada mereka yang rendah hina dan hanya bisa mengandalkan kekuatan Allah semata. Itulah kerendahan hati dan kesetiaan Maria.

Maunya nonton debat di depan TV,
Malah TV yang nonton debat suami istri.
Orang rendah hati akan dihormati,
Orang sombong menghinakan diri sendiri.

Cawas, berteman dengan rendah hati
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here