Munafik Alias Muka Nabi Fikiran Kotor

0
869 views
Ilustrasi: Munafik. (Ist)

Bacaan 1: Yeh 43:1 – 7a
Injil: Mat 23:1 – 12

INDUSTRI pertambangan sejauh yang saya tahu adalah industro yang paling disiplin dalam menerapkan “Keselamatan Kerja” atau “safety”. Hal ini terjadi karena hampir semua pekerjaan tambang mengandung rosiko kecelakaan kerja, sehingga harus super hati-hati.

Suatu ketika saya pindah kerja dari perusahaan tambang multinasional ke tambang skala kecil kaget melihat betapa buruknya pelaksanaan keselamatan kerja di situ. Untuk hal kecil saja, mengenakan “safety helmet” mereka tidak mau, alasannya pusing. Namun demikian, saya tetap memberi contoh perilaku kerja aman kepada mereka dengan cara mempraktiknnya (bukan asal bicara tanpa perbuatan).

Lama-kelamaan mereka malu sendiri dan segera merubah cara kerja mereka sesuai dengan apa yang saya praktikkan.

Setiap hari sebelum memulai kerja, saya membuat diskusi kecil selama lima menit dengan topik “Keselamatan Kerja” atau yang disebut “Safety Talk”, memiliki pengetahuan dan menerapkannya.

Mungkin masih ingat pepatah, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” secara sederhana pepatah tersebut mengandung makna bahwa murid akan mencontoh perilaku gurunya bahkan dengan kreatifitasnya dia bisa mengembangkan lagi.

Hari ini, Tuhan Yesus mengkritik habis para ahli Kitab dan orang-orang Farisi yang cara hidupnya bertolak belakang dengan pengetahuan agamanya.

Memang tidak semua ahli kitab adalah Farisi demikian juga sebaliknya. Mereka memiliki pengetahuan Kitab Hukum Taurat namun perilakunya sungguh bertolak belakang.

“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa (kursi kenabian yang tugasnya mengajar orang menjadi benar). Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya” demikian kritikan Tuhan Yesus.

Ambil yang baik dan buang yang buruk, di sini pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” menjadi tidak berlaku.

Apa yang mereka lakukan hanya demi kehormatan pribadi, mengajarkan orang jangan begini dan jangan begitu tapi mereka tidak melakukannya alias “Munafik” (Muka Nabi Fikiran Kotor).

Pesan hari ini

Intelektualitas tidak menjamin adanya kasih, peringatan bagi para rohaniwan dan rohaniwati, pengajar Kitab Suci, Katekis dan para pelayan rohani untuk bekerja secara tulus bukan mencari kehormatan serta menjaga keselarasan antara yang keluar dari mulut dengan perilaku sehari-hari dan rasanya saya sendiri masih jauh dari ini.

“Cobaan adalah anugerah, karena di saat itulah Tuhan sedang menunjukkan rasa sayangnya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarak.”

Bersatu Melawan Coronavirus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here