Senin, 06 03 2023
- Dan. 9:4b-10.
- Mzm. 79:8,9,11,13.
- Luk. 6:36-38.
UKURAN model seperti apa yang akan kita gunakan untuk diri kita. Karena ukuran yang kita pakai untuk orang lain akan dikenakan untuk kita.
Jika boleh memilih, marilah kita memilih ukuran yang dipakai Bapa di surga untuk kita, yakni kemurahan hati.
Murah hati dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suka memberi, tidak pelit, penyayang dan pengasih, suka menolong dan baik hati.
Kemurahan hati itu ditunjukkan Bapa dengan berkenan mengampuni segala dosa dosa dan kesalahan kita.
Bagi Yesus, para musuh layak untuk dikasihi, orang yang membenci diri kita dibalas dengan berbuat baik kepadanya.
Orang yang mengutuk perlu diberkati dan yang mencaci maki patut didoakan.
Ini merupakan sebuah model hidup kristiani – kasih tanpa syarat dalam tindakan.
Ada baiknya meminjam tanpa berharap kembali apa yang telah kita pinjmkan, tindakan tanpa muatan kepentingan sendiri.
Kehidupan kristiani bukanlah mengarahkan kita untuk hidup bagi diri kita sendiri.
Namun sebuah kehidupan yang di dalamnya orang keluar dari dirinya sendiri untuk memberi dirinya kepada orang lain.
Seperti yang dijalani seorang ibu, yang mempersembahkan hidupnya untuk merawat ibu dan bapaknya yang sudah lanjut usia.
“Untuk niat itu, dia memutuskan untuk hidup lajang sehingga dia mempunyai kebebasan pribadi untuk menghidupi pilihannya yakni merawat orangtua dan membantu orangtua dalam membiayai adik-adiknya.
Bahkan setelah adik-adiknya selesai dan punya kehidupan masing-masing dia tetap hidup sendiri dan dengan gembira melayani dan merawat orangtua.
Selain itu, dia menghidupi semangat doa dan hidup rohani yang baik.
Setiap hari mengikuti ekaristi dan aktif dalam pelayanan hidup menggereja.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Jalan Tuhan yang diajarkan kepada kita adalah jalan kemurahan hati, jalan keluhuran budi, pemberian diri tanpa batas.
Untuk inilah Yesus datang ke dunia tidak untuk menghakimi kita, tetapi memberi dan mengampuni dosa kita.
Jalan kemurahan hati adalah jalan kasih dan kasih tidak singgah pada diri sendiri, tidak egois tetapi pemberian diri.
Dengan mengampuni, kita memberikan rasa damai, baik dalam hati kita sendiri maupun orang lain yang kita ampuni. Dengan pengampunan, kita tetap dapat mengasihi, berbuat baik dan mendoakan secara tulus. Dan dengan dengan mengampuni pula, kita pun diampuni.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku menempuh jalan kemurahan hati dalam laku rohaniku?