Mutasi di KWI: Romo Andreas Suparman SCJ, Kepala Dokpen KWI yang Baru Gantikan Romo FX Adisusanto SJ

0
1,001 views
Romo Andreas Suparman SCJ --Kepala Dokpen KWI yang baru mulai Januari 2019 by Indra/Dokpen KWI.

PADA hari Jumat tanggal 11 Januari 2019 ini, jabatan Kepala Departemen Dokumentasi dan Penerangan (Dokpen) KWI resmi bergulir dari Romo FX Adisusanto SJ kepada penggantinya yakni Romo Andreas Suparman SCJ.

Acara serah terima tugas dan jabatan berlangsung di Kantor KWI hari ini.

Website resmi Departemen Dokpen KWI (www.dokpenkwi.org) menulis catatan berikut ini:

Romo FX Adisusanto SJ sudah selama 13 tahun terakhir ini berkarya di lingkungan KWI:

  • Tujuh tahun sebagai Sekretaris Komisi Kateketik, mulai 1 Oktober 2005.
  • Enam tahun berikutnya sebagai Kepala Departemen Dokpen KWI hingga akhir Desember 2018 lalu.
Romo FX Adisusanto SJ yang sudah merayakan Pesta Emas 50 tahun sebagai religius Jesuit. (Ist)

50 tahun sebagai Jesuit, dua kali sertijab

Harini dari Kantor Departemen Dokpen KWI menulis catatan the untold story demikian.

Mengutip omongan Romo FX Adisusanto SJ sendiri, sepanjang menjalani hidup religius sebagai imam Jesuit selama lebih dari 50 tahun terakhir ini, beliau baru mengalami dua kali acara sertijab.

Pertama, ketika saya bertugas sebagai Direktur Pusat Kateketik Yogyakarta pada tahun 1987. Kedua ya sekarang ini, yakni saat melepas tugas di Kantor Departemen Dokpen KWI,” ungkapnya seperti dikutip Harini dalam situs resmi Dokpen KWI.

“Biasanya, dalam serah terima saya hanya mendapat kunci. Kunci mobil dan kunci kantor atau almari. Saya datang ya datang saja, pergi ya pergi begitu saja,” kata Rama Adi mengawali sambutannya sebagaimana dikutip Harini di website yang sama.

Romo FX Adisusanto SJ resmi pensiun dari karya di lingkungan KWI dan “kembali” tugas di lingkungan SJ di bidang pembinaan frater calon imam Jesuit (formatio) -Indra/Dokpen KWI.

Sebelum berkarya di lingkungan KWI dan selepas meninggalkan profesinya sebagai dosen kateketik di STKat Pradnyawidya –kini menjadi Fakultas Program Studi Ilmu Pendidikan dengan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)—Romo Adisusanto SJ pernah menjadi Rektor Seminari Menengah Mertoyudan tahun 2000-2005.

Sepanjang bertugas di KWI, Romo Adi tidak pernah lupa membawa kamera dan suka main jeprat-jepret sana-sini. Itulah salah satu “hobinya” saat di lapangan meliput kegiatan gerejani yang diampu KWI atau lainnya.

Kerja keras di lapangan –itulah semangat khas Romo FX Adisusanto SJ yang tidak mau kalah “gaya” dengan pekerja pers lainnya di Lapangan Koni Sario Manado saat berlangsung Indonesian Youth Day ke-2 tahun 2016. (Mathias Hariyadi)

Badan boleh ramping dan kecil, namun di lapangan Romo Adi boleh dibilang trengginas dengan lensa dan kameranya.

Gigi boleh tanggal, tapi soal bekerja di lapangan semangat tidak pernah kendor.

Umur boleh tua, tapi ketekunan dan daya tahan banting tetap menjadi “gaya hidupnya” sebagai pastor Jesuit, selain tentu saja sederhana, tidak banyak omong, namun serius bekerja.

Berkarya di formatio SJ

Selesai bertugas di KWI, Romo Adi –demikian dia biasa disapa—tetap berkarya di Jakarta di bidang formatio (pembinaan) para frater calon imam SJ di Komunitas Frateran SJ di kawasan Kramat, Jakarta Pusat.

Karya penting yang diwariskan oleh Romo FX Adisusanto SJ di KWI adalah merilis dokumen-dokumen penting gerejani dan situs resmi lembaga Kantor Dokumentasi dan Penerangan KWI yang menjadi corong resmi KWI ke luar.

Selama berkarya di KWI, Romo Adi ikut aktif terlibat dalam mendesain gerakan membangun integritas pribadi yang diampu bersama dengan Yayasan Bhumiksara dengan programnya menyemai gerakan antikorupsi model Ehem Jesuit Filipina.

Sumber: Situs Resmi Dokpen KWI (www.dokpenkwi.org)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here