Selasa, 21 Juni 2016
Pekan Biasa XII
PW S. Aloisius Gonzaga, Biarawan
2Raj 19:9b-11.14-21.31-35a.36; Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11; Mat 7:6.12-14
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi… sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”
MARI kita merenungkan dua hal yang Yesus Kristus ajarkan kepada kita dalam bacaan Injil hari ini. Itu adalah mengenai mutiara dan pintu yang sempit kekudusan dan keselamatan.
Mutiara itu sangatlah berharga dan mahal. Mutiara membuat seorang pribadi tampak lebih indah. Itu melambangkan kekudusan yang memancarkan keindahan kebenaran Allah, kebaikan, dan kemuliaan dalam cara kita berpikir, berbicara, bertindak, dan memperlakukan sesama.
Jalan untuk menggapai kekudusan tidaklah mudah. Kita harus melewati pintu yang sempit. Ia membawa kita pada hidup yang aman, bahagia, dan kudus.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita bekerja dan berjuang menuju keselamatan. Di sana kita memasuki pintu yang sempit menuju kekudusan.
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami melihat bahwa martabat kami senyatanya terletak dalam cara kami memperlakukan sesama. Semoga kami masuk melalui pintu sempit keselamatan untuk menggapai mutiara berharga kekudusan kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)