Bacaan 1: 2Kor 9:6 – 10
Injil: Yoh 12:24 – 26
SAAT awal-awal Covid-19 mulai menyerang Indonesia terjadi kepanikan di masyarakat, diantaranya adalah menghilangnya masker, hand sanitizer, vitamin C, kehilangan mata pencaharian dan lainnya.
Fenomena ini menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi diantara masyarakat. Banyak komunitas melakukan kegiatan Bakti Sosial membantu masyarakat yang terdampak parah.
Dalam perjalanan misinya ke Asia dan Eropa, salah satu misi penting dari Rasul Paulus adalah mengumpulkan bantuan (uang, kolekte) bagi orang-orang kudus dan miskin di Yerusalem. Mungkin situasinya sama dengan saat pandemi ini.
Maka saat berada di Korintus, ia mengingatkan tentang hukum tabur tuai, yaitu, “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”.
Apakah hal ini berlawanan dengan ajaran memberi dari Tuhan Yesus, yaitu memberi dengan rela dan sukacita (pemberian janda miskin)?
Tentu saja tidak, sebab misi Paulus memang ada tujuan dan target yang harus dicapai sebagai bukti kepada otoritas Gereja di Yerusalem, bahwa orang non Yahudi juga memiliki kepedulian dan kasih kepada orang lain dalam “persekutuan” (koinonia).
Perlunya komunitas diaspora untuk saling menolong dalam masalah-masalah ekonomi di Yerusalem
Paulus tetap memotivasi orang Korintus memberi dengan kerelaan hati, sukacita, dan tanpa paksaan. Mereka sebelumnya memang sudah berjanji memberikan persembahan bagi jemaat di Yerusalem, sama seperti yang dilakukan oleh jemaat di Makedonia.
Dengan perumpamaan biji gandum yang harus ditanam dan mati agar menjadi pohon kemudian berbuah, Tuhan Yesus memberi teladan bahwa sebagai pengikut-Nya harus mau berbagi untuk orang lain.
Perumpamaan itu, memberi sinyal bahwa Ia pun harus mati (memberikan tubuh-Nya bagi orang lain) dan “ditanam (dikubur)” agar menjadi berkah bagi orang lain karena dosanya telah ditebus.
Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa sebagai pengikut-Nya harus mau menjadi martir, melayani di dekat-Nya agar beroleh kasih karunia hidup kekal.
Pesan hari ini
Tidak perlu takut kekurangan saat memberi, sebab Allah akan memberkati dan memberi berkelimpahan dalam segala sesuatu bagi mereka yang bermurah hati.
Tuhan tidak melihat besar kecilnya persembahan, melainkan motivasi dan ketulusan hati dalam memberi.
Jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan, apalagi menahan berkat yang seharusnya kita salurkan kepada yang berhak menerima
Bersatu Melawan Coronavirus dengan tetap memakai maskermu dan jaga jarak