Engkau ada hanya agar hidup berdaya,
Engkau terlupa saat hidup berjaya untuk pesta pora.
Engkau berlimpah, namun sering semakin mahal dicari stocknya.
Jarang orang mensyukuri adamu, namun dicari segala penjuru, saat tubuh-tubuh bergelimpangan sekarat teriak merindukanmu.
Engkau dirayakan saat ruahan justru di tempat pekuburan.
Namamu hilang, tak disebutkan saat orang hidup merasa tak membutuhkanmu.
Kini, saat pandemi corona orang memanggilmu kekasih hidup, untuk kemudian kembali dilupakan.
Nafas, engkau adalah anugerah hidup, siapa yang masih mau setia menjadikanmu kekasihnya?
Nafas, engkau ada hanya untuk dilupakan, hilang bersama sepinya tangis kesedihan menghantar kematian orang.
Nafas, engkau ada untuk memberi hidup abadi bagi yang masih memiliki bukan di tubuh fana ini, tapi di kedalaman nurani.
Emye, gs.13.07.2021.