Bacaan 1: Mal 3:1-4; 4:5-6
Injil: Luk 1:57-66
Ada sebagian orang yang menganggap tidak penting tentang sebuah nama. William Shakespeare dalam novel romatisnya “Romeo and Juliet”, mengatakan apalah arti sebuah nama jika memicu perselisihan dan menghambat persatuan. Meski disebut dengan nama lain, mawar tetaplah harum semerbak wanginya, begitu maksud beliau.
Namun, penulis dan penyanyi Ebiet G. Ade pernah mengatakan, “mengapa dadaku mesti berguncang, bila kusebutkan namamu?”
Ini menunjukkan bahwa nama memiliki sebuah arti yang mendalam, harapan dan doa.
Tidak sedikit orang yang mengubah namanya ketika dewasa atau menjadi artis, agar mudah diingat dan menjadi terkenal.
Nama juga bisa menunjukkan dari mana ia berasal, keluarga (marga) dan sebagainya.
Maka ketika Elizabeth ingin memberi nama anaknya, Yohanes, orang-orang disekitarnya mencegahnya. Mereka mengusulkan nama Zakaria, karena keluarga Elizabeth dan Zakaria tidak ada yang bernama Yohanes. Oleh Zakaria, suami Elizabeth, anak itu tetap diberi nama Yohanes. Nama Yohanes diberikan sendiri oleh Malaikat Gabriel (Luk 1:13).
Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.”
Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?”
Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Yohanes berarti Tuhan itu baik atau pemurah.
Umat kristiani mengimani bahwa kelahiran Yohanes telah dinubuatkan oleh para nabi, diantaranya dalam bacaan hari Maleakhi.
“Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!
Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.”
Yohanes Pembaptis adalah Elia yang hadir mempersiapkan Jalan bagi Tuhan Yesus datang ke dunia. Ini disebutkan sendiri oleh Tuhan Yesus namun tidak dipahami oleh orang-orang Yahudi saat itu.
Yohanes Pembaptis adalah nabi besar dan nabi terakhir yang menutup persekutuan para nabi Israel, setelah 400 tahun mereka tidak punya nabi.
Pesan hari ini
Jangan pernah mengkerdilkan sebuah nama, sebab nama adalah doa. Namamu pasti memiliki makna dan tugas pengutusan dari-Nya, mengapa kamu terlahir di waktu dan tempat dimana kamu hidup saat ini.
“Banyak orang yang telah wafat namun namanya tetap harum dan kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.”