Natal Merah Putih di Gereja St. Yosep Katedral Pontianak bersama Anak-anak SEKAMI

0
1,480 views
Ilustrasi: Misa Natal anak-anak SEKAMI di Gereja St. Yosep Katedral Pontianak. (Ist)

WARNA liturgi merah melambangkan cinta dan pengorbanan sekaligus melambangkan damai penuh sukacita Natal. Kesan meriah penuh makna dan simbol liturgis  ini turut menyemarakkan suasana dalam Misa Natal khusus anak-anak SEKAMI di Gereja St. Yosep – Katedral Pontianak, Selasa, 26 Desember 2017.

Misa Natal khusus anak-anak SEKAMI ini juga bertepatan dengan Pesta Peringatan St. Stefanus Martir. Perayaan Ekaristi  ini dipimpin oleh Pastor Yosep Pr, Pastor Alexius Alex Pr, dan Pastor Andreas Kurniawan OP.

Misa Natal khusus anak-anak SEKAMI ini diawali dengan lagu pembukaan –sebuah lagu Natal– disertai tarian dari anak-anak TK untuk mengiringi perarakan masuk para petugas liturgi dan para imam memasuki gereja katedral. Tampak senyum bahagia pada raut wajah anak-anak yang masih polos dan lugu.

Misa Natal untuk anak-anak SEKAMI secara konselebrasi di Gereja St. Yosep Katedral Pontianak, 26 Desember 2017. (Sr. Maria Seba SFIC)
Petugas liturgi dan koor dari anak-anak. (Sr.Maria Seba SFIC)
Serba merah dan putih dalam Misa Natal khusus anak-anak.

Mereka ini datang dari berbagai paroki yang ada di wilayah Kota Pontianak untuk bersama-sama merayakan Hari Kelahiran Sang Juru Selamat dengan didampingi oleh kedua orangtua dan sanak keluarga yang lain.

Serba anak-anak

Namanya juga perayaan Misa Natal khusus anak-anak, sudah barang tentu nuansa atau suasana Natal betul-betul dikemas dengan unik khas anak-anak. Para petugas liturgi (lektor/lektris, pemazmur, dan paduan suara) semuanya dipercayakan kepada anak-anak SEKAMI.

Hal lain yang identik dengan Natal anak-anak adalah tersedianya berbagai macam bingkisan dan kado Natal menarik yang telah dipersiapkan oleh panitia. Bingkisan dan kado-kado Natal ini akan diberkati terlebih dahulu oleh pastor baru kemudian dibagikan kepada semua anak-anak yang hadir setelah misa berakhir.

Tiga peristiwa suci

“Ketika melihat Kandang Natal ini, secara gamblang pula kita melihat ada tiga peristiwa Natal di dalamnya. Nah anak-anak, siapa yang bisa menjawabnya silahkan maju ke depan,” kata P. Yosep Pr membuka homilinya dengan mengajukan pertanyaan tersebut dan beberapa pertanyaan lainnya  kepada anak-anak yang hadir.

Ada tiga responden yang berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan mereka berhak mendapat hadiah berupa rosario yang sudah diberkati oleh Pastor.

Menurut P. Yosep,  tiga peristawa suci Natal adalah peristiwa kelahiran bayi Yesus, pewartaan para malaikat dan kunjungan tiga orang Majus (raja) dari Timur.

Oleh karena itu kandang natal di Katedral ini telah didesain sedemikian rupa sehingga makna liturgis dan teologinya pas dengan berfokus pada kelahiran.

Peristiwa berikutnya adalah pewartaan para malaikat. “Karena ada kelahiran, maka ada pula pewartaan,” kata P. Yosep menjelaskan adanya kesinambungan antara peristiwa kelahiran dan pewartaan.

Sederhana

Peristiwa pewartaan disampaikan oleh para malaikat pertama-tama bukan kepada orang-orang hebat,  tetapi justru kepada para gembala yang sederhana.

Ini merupakan lambang kesederhanaan hidup. Oleh karena itu,  jika hidup kita sederhana, maka kita akan melihat kelahiran Yesus dalam seluruh peristiwa hidup kita.

Para gembala adalah orang-orang pertama yang menyaksikan kelahiran Yesus, kemudian ada hewan domba, sapi.

Suasana Misa Natal untuk anak-anak.

Kemudian orang lain  yang menyaksikan kelahiran Yesus adalah Tiga Orang Majus dari Timur yang konon berasal dari kawasan Persia (kini Iran). Ketiga Orang Majus ini membawa tiga macam hadiah berupa emas, mur dan kemenyan yang merupakan lambang memuliakan, meluhurkan/memasyurkan Allah dan yang terakhir adalah bagaimana nanti setelah Yesus wafat akan dilumuri mur dan kemenyan yang merupakan lambang penyucian.

“Tiga Orang Majus yang datang tidak hanya mengawali Yesus lahir, tetapi juga mempersiapkan wafat dan kebangkitan-Nya. Ini juga merupakan lambang penyelamatan Allah,” kata P. Yosep. 

Makna Natal bagi kita

Yesus adalah pusat dari kelahiran, pusat keselamatan. Warta keselamatan ini diwartakan oleh para malaikat dan orang-orang yang mendengar dan melihatnya adalah para gembala yang sederhana.

Anak-anak SEKAMI merayakan Natal dengan gaya dan cara mereka di Gereja St. Yosep – Paroki Katedral Pontianak. (Sr. Maria Seba SFIC)

Para gembala itu adalah kita. Kita ini adalah gembala-gembala kecil untuk diri kita sendiri. Gembala itu juga seorang pemimpin yang mana kita mempunyai tugas untuk mengembalakan atau menuntun keluarga kita termasuk anak-anak yang hadir di sini, karyawan dan sebagainya.

Kita juga adalah raja-raja kecil yang membawa seluruh hidup kita, kekurangan dosa dan kelemahan kita. Ini merupakan mahkota yang nantinya akan tertancap dan tersempurnakan dalam puncak salib Kristus. Karena di sanalah puncak penyelamatan supaya kita bangkit menjadi manusia baru dan di situlah letak kelahiran yang sesungguhnya.

Demikian P. Yosep mengakhiri homilinya.

Romo Ekonom Keuskupan Agung Pontianak — RP Andreas Kurniawan OP–bersama para suster SFIC, suster Dominikan OP dan panitia pendukung acara Misa Natal untuk anak-anak SEKAMI. (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here