TIDAK seperti tahun-tahun yang lalu, Natal tahun ini bagi umat di Keuskupan Milano yang sering disebut sebagai diosis terbesar di dunia dirayakan bersama Uskup Agung yang baru: Kardinal Angelo Scola. Beliau adalah sahabat akrab Mgr. Luigi Giussani, pendiri gerakan awam Katolik CL.
Perayaan Natal oleh Kardinal Scola di Milano ini merupakan perhelatan pertama kali bagi beliau. Perayaan ini digelar seirama dengan gelombang krisis finansial Eurozone yang kini membelit Eropa, tak terkecuali juga Italia. Tetapi bagi Kardinal Scola, justru dari krisis kita memiliki kesempatan untuk lahir kembali.
Menatap Bayi Yesus
Pada Misa Natal di Katedral Milan yang sering disebut “Duomo”, Kardinal Scola mengajak umat menatap dan berpaling pada Kanak Yesus dalam menghadapi krisis Eurozone ini. Kardinal memberi indikasi jelas pada jalan kepercayaan. “Allah beserta kita,” katanya dalam kotbah Natal.
”Saya pikir kita harus melihat fenomena cobaan hidup parah ini yang mendatangkan banyak penderitaan dan kepedihan sama seperti kita melihat situasi pribadi kita sendiri yang bisa terjadi setiap hari. Ada dua kemungkinan: menjatuhkan kedua lengan kita –dan saya memahami godaan itu sangat kuat dan berisiko besar– atau menjadikannya sebuah kelahiran kembali, sebuah penebusan,” kata Kardinal Scola.
“Itulah makna Natal: kita harus lahir kembali. Dunia lahir kembali dengan kedatangan ini. Jadi, caranya adalah dengan sungguh-sungguh membuat ruang bagi Kanak Tuhan dan membiarkan diri kita dibangkitkan oleh kehadiranNya. Dia yang dengan setia datang kepada kita dan tinggal bersama kita, memanfaatkan kebebasan kita supaya kita berkomitmen,” sambung Sang Kardinal.
“Masing-masing orang dengan berbagai kesempatannya, dalam panggilannya, bisa menangani secara serius berbagai masalah nyata dan konkrit. Masing-masing orang pada tingkatannya. Jadi, kita jangan mudah kalah oleh cobaan, tetapi mengubahnya (Bersambung)