- Bacaan 1: Yeh. 37:21-28
- Injil: Yoh. 11:45-56
Dunia ini terdiri dari banyak bangsa, masing-masing memiliki presiden (pemimpin). Dalam penggalan lirik lagu yang berjudul “When the Children Cry” ciptaan group Rock Legendaris Denmark “White Lions” dikatakan:
“No more presidents and all the wars will end. One united world under God.”
Artinya, tak ada lagi masing-masing pemimpin negara dan perang pun akan berakhir (hidup damai). Satu dunia yang bersatu dibawah kepemimpinan Allah.
Sama seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yehezkiel,
“Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.
Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka,…
Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
“Israel, sebagai representasi umat Allah” akan dipersatukan di “Tanah Terjanji” dibawah kepemimpinan Allah secara langsung.
Nubuat Keselamatan bagi bangsa-bangsa
Dalam bacaan injil terdapat suatu nubuat yang mungkin “seolah kebetulan”. Namun saya percaya Allah sudah mengatur semuanya. Imam Besar Kayafas berbicara kepada para imam Kepala dan kelompok Farisi dalam forum Mahkamah Agama.
“Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Tanpa disadari, Kayafas sebenarnya mengatakan sebuah nubuat, yang terbukti benar bahwa Yesus akan menyelamatkan banyak orang (bangsa). Tentu saja ini sejalan dengan nubuat Nabi Yehezkiel tadi. Umat Allah dari seluruh dunia akan diselamatkan dan dipersatukan di “Tanah Terjanji Surgawi”.
Pesan hari ini
“No more presidents”, tak ada lagi masing-masing pemimpin negara. Pada saatnya, kita semua umat-Nya akan dipersatukan sebagai “satu bangsa” dibawah kepemimpinan langsung Allah Bapa di “Tanah Terjanji Surgawi”.
“Jarak memisahkan kita sekarang. Namun ku percaya dengan pertemuan, kita akan segera disatukan.”