Puncta 11.08.22
PW. St. Klara, Perawan
Matius 18:21- 19:1
And I hate that I made you think
Dan aku benci tlah membuatmu berpikir
That the trust we had is broken
Bahwa rasa percaya antara kita tlah hilang
So don’t tell me you can’t forgive me
Maka jangan bilang kau tak bisa memaafkanku
Cause nobody’s perfect,
Karna tak ada orang yang sempurna
No, no, no, no, no, no, no, nobody’s perfect
Tidak, tak ada orang yang sempurna
Salah satu bait dari lagu Nobody’s Perfect yang dinyanyikan Jessie J tertulis seperti di atas.
Dia berkata bahwa tidak ada orang yang sempurna.
Paus Fransiskus juga pernah berkata, “Nobody’s perfect…ya tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang harus bisa menerima kekurangan pasangan seperti dia mencintai apa yang menjadi kelebihan pasangannya itu. Berikan cinta dan kasih, walau itu tak harus sempurna. Setiap orang pernah salah, namun berani untuk lebih baik itu baik.”
Ketika Petrus bertanya sampai berapa kali kita harus mengampuni, Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Batas kesabaran kita sebagai manusia itu hanya tujuh kali untuk bisa mengampuni. Bahkan sering kurang dari itu.
Tetapi Allah menghendaki 70 x 7 kali, itu berarti setiap hari kita harus berani mengampuni.
Satu tahun terdiri dari 365 hari. Kalau 70 x 7 berarti 490 kali. Dalam Kitab Masmur dikatakan, “Janganlah matahari tenggelam sebelum padam amarahmu.”
Yesus juga menegaskan, “Kesusahan sehari cukuplah untuk satu hari.” Maka mengampuni harus dilakukan setiap hari, sepanjang waktu.
Janganlah memendam sakit hati. Karena dendam sakit hati itu seperti bola salju. Makin disimpan akan makin menjadi besar.
Dia bisa menerjang apa saja, dan bisa menghancurkan semuanya.
Membuat kesalahan itu sangat manusiawi karena kita tidak ada yang sempurna. Tetapi berani mengampuni itulah sifat ilahi. Allah selalu mengampuni.
Seperti samudera raya menerima segala air dari mana-mana, begitulah Allah menerima manusia sekotor apa pun dia.
Banyak yang bilang mengampuni itu mudah diucapkan tetapi kalau terus menerus harus mengampuni itulah yang susah.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengampuni tak terbatas sebagaimana Allah tanpa batas menerima kita.
Sulit tetapi harus dicoba terus menerus.
Marilah kita minta kepada Allah agar mampu mengampuni seperti Dia selalu mengampuni kita.
Pergi ke Semarang lewat Purwodadi,
Jangan lupa makan sweeke di pinggir jalan.
Lebih baik terus mencoba mengampuni,
Daripada menyimpan dendam tak berkesudahan.
Cawas, terus mengampuni…