HADIRNYA anggota Wantimpres RI Yahya Cholil Staquf bersama beberapa tokoh GP Ansor dalam rombongannya plus Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dan dua imam Ordo Dominikan (OP) Indonesia ke Vatikan dalam sepekan terkini di penggalan akhir bulan September 2019 ini tentu bukan dalam rangka piknik.
Ada banyak agenda yang dikerjakan oleh delegasi Indonesia yang boleh dikatakan mewakili empat “entitas” di bawah ini. Yakni,
- Pemerintah RI yang terwakili dalam diri Yahya Cholil Staquf dalam kapasitasnya sebagai anggota Wantimpres RI.
- PBNU, juga oleh Yahya C. Staquf sebagai Katib Am PBNU.
- GP Ansor yang diwakili sejumlah ketuanya dari beberapa wilayah di Indonesia.
- Gereja Katolik Indonesia yang diwakili oleh Mgr. Agustinus Agus dari Keuskupan Agung Pontianak dan dua imam Ordo Dominikan (OP).
Karena itu tidak mengherankan bahwa kehadiran rombongan kecil delegasi Indonesia (Wantimpres RI, PBNU, GP Ansor, dan Gereja Katolik Indonesia) ini disambut resmi oleh perwakilan Negara dan Pemerintah RI melalui Kedubes RI untuk Tahta Suci.
Bersama staf Kedubes RI untuk Vatikan, delegasi Indonesia tersebut datang menyambangi antara lain:
- Kantor lembaga Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue atau PCID).
- Institut Studi Arab dan Islam milik Vatikan yang biasa disebut PISAI.
- Imam Mesjid Agung Roma.
- Menyelenggarakan forum diskusi bersama IRRIKA Italia di mana para religius Indonesia yang berada di Roma bergabung dalam sebuah forum komunikasi.
Berikut ini sejumlah foto rekaman peristiwa rangkaian agenda delegasi Indonesia tersebut selama berada di Vatikan dan Roma dalam sepekan terakhir ini.
Ikut bersama dalam rombongan ini adalah dua imam Ordo Dominikan (Ordo Predicatorum atau OP) Indonesia yakni Romo Andreas Kurniawan OP dan Romo Robini OP.
Romo Andreas Kurniawan OP menyediakan beberapa rekaman foto ini kepada para pembaca sekalian.