Nugal, Menanam Kebaikan

0
28 views
Ilustrasi: Tradisi nugal di kalangan masyarakat Dayak di Kalimantan. (Sr. Ludovika SFS)

Puncta 24 Juli 2024
Rabu Biasa XVI
Matius 13: 1-9

SEMANGAT gotong royong sudah tertanam di dalam budaya Nusantara. Banyak kegiatan masyarakat dilakukan secara gotong royong. Salah satunya adalah tradisi Nugal di Kalimantan.

Nugal diawali dengan membakar ladang. Menyiapkan lahan secara bergotong royong. Kemudian menaburkan benih di ladang secara bersama-sama dari warga kampung. Mereka saling membantu tetangganya agar bisa menabur benih di ladangnya.

Ada ladang yang berbukit-bukit. Ada tanah yang banyak batunya. Ada pula semak-semak duri yang harus dipangkas. Benih-benih itu ditaburkan dan akan tumbuh di tanah yang beraneka ragam.

Belum lagi nanti ada hama dari luar seperti belalang, burung, monyet, dan wereng. Penduduk hanya bisa menunggu dengan sabar agar hasil panennya baik.

Dalam bacaan Injil kita mendengarkan perumpamaan tentang penabur. Ada empat tipe penerima sabda Allah yang dilambangkan dengan tanah tempat benih ditaburkan.

Tipe tanah pertama adalah “tanah di pinggir jalan.” Ini tipe orang yang tidak yakin dan benih itu langsung hilang begitu saja. Tipe kedua adalah “tanah berbatu.” Ini tipe orang yang menerima sabda tetapi tidak mengakar dalam. Sabda itu jatuh sebentar tetapi lalu mati.

Tipe ketiga, ‘tanah yang penuh semak duri.” Benih sabda bisa hidup tetapi karena godaan duniawi; materialisme, hedonisme menggerogoti benih itu sehingga mati. Tipe keempat adalah “tanah yang subur.” Orang ini menerima sabda dan meyakini serta melaksanakan sabda itu sampai berbuah melimpah.

Nah, pendengar firman adalah kita semua. Sekarang kita ini adalah jenis tanah yang seperti apa? Apakah iman kita tumbuh berkembang dengan baik sehingga menghasilkan buah?

Ataukah kita ini termasuk tanah kering, gersang, terhimpit oleh berbagai masalah sehingga tidak mampu menghasilkan buah yang maksimal?

Pergi ke Tawangmangu singgah di Matesih,
Melanjutkan perjalanan ke Telaga Sarangan.
Iman diwujudkan dalam perbuatan kasih,
Hasilkan buah iman agar Tuhan dimuliakan.

Cawas, jadilah tanah yang subur makmur
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here