Home BERITA Nyalakan Pelitamu

Nyalakan Pelitamu

0
45 views
Ilustrasi: Lampu dian. (Ist)

Kamis, 30 Januari 2025

Mrk 4:21-25

KEHIDUPAN ini sering diibaratkan seperti perjalanan di malam hari.

Dalam perjalanan itu, kita membutuhkan terang agar tidak tersesat dan dapat berjalan dengan selamat. Di masa lalu, pelita menjadi alat yang sangat dibutuhkan untuk menerangi malam yang gelap.

Walaupun sederhana, pelita memiliki peran yang besar: memberi terang agar manusia dapat beraktivitas dan berjalan tanpa takut akan kegelapan.

Pelita tidak akan berguna jika tidak dinyalakan. Ketika malam tiba, pelita yang menyala memberikan terang sehingga orang dapat melihat jalan dan melakukan aktivitas.

Dalam hidup ini, kegelapan melambangkan dosa, kebodohan, dan ketidaktahuan akan kebenaran. Dunia membutuhkan terang, dan Yesus memanggil kita untuk menjadi terang itu.

Menjadi pelita berarti kita harus membiarkan terang Kristus bersinar dalam hidup kita. Terang itu tidak berasal dari diri kita sendiri, melainkan dari Kristus yang tinggal dalam kita.

“Hidupku bersama anakku cukup sulit sejak suamiku meninggal dunia setahun lalu, dia meninggalkan kami dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan,” kata seorang ibu.

“Sejak kepergian suamiku, saya harus berjuang seorang diri untuk mencukupi kebutuhan hidup kami. Setiap pagi, saya berjalan kaki ke pasar untuk berjualan kue, meskipun pendapatannya hanya cukup untuk makan seadanya.

Hidupku terlalu berat, kadang muncul keraguan dalam hatiku Untuk apa aku terus berjuang? Pelitaku terlalu kecil untuk mengalahkan gelap ini.

Namun, saya tidak menyerah. Saya berusaha tersenyum dan berkata dalam hatiku, “Aku akan terus menyalakan pelita ini, sekecil apa pun cahayanya.”

Perjuangan hidupku memang seperti menjaga pelita agar tetap menyala di tengah badai. Kadang angin kencang membuat api hampir padam, tetapi jika aku terus melindunginya dan percaya kepada Tuhan, terang itu tidak akan pernah benar-benar hilang,’ ujarnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.”

Melalui perumpamaan ini Yesus ingin menegaskan bahwa identitas sebagai pengikut Kristus harus dinyatakan. Jangan ditutup-tutupi atau pun malu. Seperti pelita yang ditaruh di atas kaki dian, demikian pula halnya dengan setiap orang percaya. Jalanilah kehidupan seperti yang seharusnya.

Yesus mengingatkan identitas kita untuk memancarkan terang. Seperti pelita yang ditaruh di bawah kaki dian, cahayanya menerangi sekitarnya. Agar cahaya kehidupan pengikut Kristus memancarkan terang, mereka harus menyatakan kebenaran.

Perlu waspada agar identitas sebagai pengikut Kristus tidak mendatangkan celaan. Banyak mata yang melihat kita. Karena itu, sudah sepatutnya kita lebih sungguh memerhatikan kehidupan yang kita jalani. Nyalakan pelitamu.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah memancarkan terang dalam kehidupan ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here