KUBUKA Pintu tak hanya jendela kamarku
lalu kubiarkan angin mendesau Masuk
berebut bersama Suarasuara itu
mulai dari kendaraan melintas
ada motor mobil truk dan tronton
mengguncang seperti gempa ringan
hingga kicau Tekukur
yang tertenggelamkan klaksonklakson
tapi kini tak seperti Dulu
sebab kamarku agak jauh dari jalanan
dan yang masih sama adalah riuh gaduh
tapi asyik memberi suasana Brisik
yang tanpa gelisah dan sedih
sebab itu hanyalah Kenyataan
tinggal di girlan pinggir jalan utama
maka itulah PesonaNya
lebih asyik pada jamjam Tertentu
kunikmati saat Lonceng berdentang
bersama gema Adzan
sebab Gereja dan Masjid berhadapan
dalam ruangruang Toleran
dan bagiku asyiknya ya di Situ
bahwa kita hidup Berbeda
tapi saling Memperkaya
antara Gereja Kristus Raja
dan Masjid Jami’ Istiqomah
yang kokoh berdiri di Girlan Ungaran
terbentang jalan yang nyata
menjadi Gereja yan inklusif,
inovatif dan transformatif
mewujudkan peradaban kasih
dalam masyarakat yang sejahtera
bermartabat dan beriman
apa pun agama Kita
inilah catatan siang di hari Terakhir 2015
sembari merenung penuh Syukur
atas anugerah segala anugerah
yang selalu membuncah
dalam diri yang Lemah