Bacaan 1: Rm 4:1-8
Injil: Luk 12:1-7
Dalam kehidupannya di dunia, manusia harus bekerja keras agar bisa hidup. Kerasnya kehidupan sampai kadang membuatnya melupakan kebahagiaan jiwanya. Orang ramai-ramai mengejar kekayaan yang katanya mampu membuatnya hidup enak dan bahagia.
Namun ternyata apa yang mereka kejar di dunia itu hanyalah sia-sia.
Jane Park, perempuan Inggris, saat usia 17 tahun memenangkan lotre Euromillions di tahun 2013 bernilai satu juta Poundsterling (kira-kira setara enam belas milyar rupiah). Kehidupannya yang sederhana berubah menjadi hedon dan punya dua rumah mewah.
Namun itu hanya bertahan empat tahun. Ia kemudian memilih kembali ke rumah ibunya yang sederhana. Mobil mewah dan anjing chihuaha mahalnya ia titipkan ke tantenya.
Jane memang tidak bekerja keras untuk itu, namun setidaknya menunjukkan bahwa kehidupan mewah tak mampu membahagiakannya.
Kegelimangan harta dunia ternyata tak mambuatnya bahagia.
“Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti.”
Tuhan Yesus memberi peneguhan agar tidak perlu takut dan kuatir pada dunia.
“Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!”
Harta hanya mampu menghidupi nyawa namun tak mampu menghidupi jiwa. Sebab hanya iman Kristus yang mampu menghidupi jiwa. Inilah yang diajarkan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma.
“Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
Abraham dibenarkan Allah dan menerima janji-Nya bukan karena perbuatannya namun karena “percaya” pada-Nya.
Pesan hari ini
Tujuan akhir hidup orang beriman adalah jiwanya hidup kekal bersama Tuhan Yesus di surga, seperti yang kita daraskan dalam Credo butir kedua belas.
Jadi jangan takut pada mereka yang hanya bisa membunuh nyawa namun tak punya kuasa pada jiwa.
“Ketakutan tidak ada di mana pun kecuali dalam pikiran.”