Olok-Olok

0
327 views

“Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya.” (Luk 23,36)

MENGOLOK-OLOK atau diolok-olok sering terjadi dalam kehidupan bersama. Seorang remaja Australia menuntut belasan media, setelah dirinya diolok-olok karena rambutnya yang mirip sirip ikan. Remaja ini merasa dipermalukan dengan olok-olokan banyak orang.

Beberapa waktu yang lalu, seorang motivator kondang juga mendapatkan banyak olok-olokan dari netizen karena masalah keluarga. Motivator tersebut akhirnya menghentikan kegiatannya dan tidak lagi memberikan kata-kata bijaknya.

Olok-olok atau cemooh sering terjadi, entah secara langsung muka berhadapan dengan muka atau melalui berbagai media komunikasi yang ada. Banyak orang pernah mengalaminya, termasuk para imam kepala, prajurit dan penjahat yang tersalib bersama Yesus.

Mereka mengolok-olok orang lain karena ada sesuatu yang lucu, lugu, aneh, lebay atau bodoh. Olok-olok merupakan ungkapan untuk mentertawakan, merendahkan, menghina atau mempertanyakan sikap dan perilaku seseorang. Bahkan olok-olok pun menjadi tanda adanya ketidakpercayaan atau ketidaksediaan untuk menerima orang lain dengan segala pekerjaannya, kegiatannya, dan pengajarannya, seperti dialami oleh imam kepala, prajurit dan seorang penjahat. Mengolok-olok orang lain dilakukan dengan berbagai macam maksud, tujuan atau alasan tertentu.

Reaksi orang yang diolok-olok pun beraneka ragam. Ada orang yang begitu sensitif dan baper, sehingga olok-olok orang lain sungguh melukai dan menyakitkan hati; merasa malu, direndahkan dan terhina; membangkitkan emosi dan niat balas dendam.

Yesus tidak tergoda atau terpancing untuk marah atau emosi dengan olok-olok banyak orang. Dia menerima dengan ikhlas, tetap tegar dan kuat, sekalipun mengalami penderitaan dan sakit. Olok-olok dan hinaan tersebut justru semakin menampakkan integritasnya sebagai Pribadi yang bisa dipercaya untuk menyelamatkan banyak orang; Pribadi yang tidak lari dari tanggung jawab yang harus dipikul-Nya.

Kepercayaan kepada Allah, Bapa-Nya dan kepercayaan dari banyak orang merupakan sumber kekuatan bagi orang yang mengalami sakit, penderitaan dan olok-olok dari banyak orang.

Teman-teman selamat malam dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here