Di HADAPAN ratusan Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Atambua yang hadir dalam pertemuan awal tahun di Emaus, (Selasa-Rabu, 30-31/2), Ketua Komisi Kepemudaan, Romo Yoris Giri, Pr menyampaikan beberapa hal penting.
Hal utama yang diutarakan di antaranya tentang pentingnya OMK mengejar mimpi yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya. Mimpi apa? Jadilah OMK panutan bagi orang lain. Jangan menjadi orang muda yang tampil biasa-biasa saja. Haruslah menjadi luar biasa.
“Salah satu mimpimu yang harus diwujudkan adalah harus tampil kreatif serta mandiri. Tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkunganmu di mana anda berada,” kata Giri.
Dalam nada kocak khas OMK dengan mimik muka yang terkesan ramah dengan jiwa orang muda, Romo Yoris berpesan agar orang muda tahu cara membawa diri. Dari segi penampilan dan cara berbicara. Disarankan juga agar kehadiran orang muda di tengah masyarakat memberi pengaruh bagi umat.
“Seringlah hadir dalam pertemuan dalam masyarakat jika diundang. Berilah pikiran segar yang membangun. Jika anda memberi kritikan yang membangun. Ini sungguh luar biasa. Kehadiranmu memberi dampak positif bagi orang lain. Inilah yang kita harapkan,” lanjutkan dengan nada tegas penuh wibawa.
Kehadiran OMK didampingi para pastor moderator dan pendamping awam. Peran para pendamping selain memberi dukungan untuk karya orang muda di paroki masing-masing, sekaligus mengikuti ritme orang muda dalam program pastoral yang mereka lakukan. Sebagaimana dikatakan Romo Flavi Kuftalan, pastor pendamping OMK Fafinesu.
“Semua orang ingin mimpi besar tercapai. Namun tidak ditunjang dengan kerja keras, semuanya sia-sia. Lebih baik kita memulai sesuatu dengan kerja mulai dari hari ini jika ingin mencapai hasil yang besar,” ungkapnya datar.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari cukup memberi kesan yang luar biasa kepada peserta. Selain animasi dan penyampaian materi dari Komisi Kepemudaan, juga ada ajang membangun persaudaraan di kalangan orang muda. Suasana persahabatan yang nampak dengan menyanyi bersama. Saling berbagi pengalaman satu sama lain. Ada sharing kelompok.
Seluruh kegiatan diawali dengan ibadat sabda yang dipimpin oleh pastor moderator Paroki Fatubenao, Romo Ignas Manek Kabosu. Pesannya agar kita orang muda harus memulai sesuatu dari hal-hal yang kecil dan perlu setia. “Kesuksesan diawali dari hal yang paling kecil dan setialah,” imbuhnya.