OMK Keuskupan Agung Pontianak: YOUCAT, #YESCampPontianak

0
600 views
Mendapat buku YOUCAT Indonesia, sebagai panduan materi dan bekal bagi peserta.

ORANG muda merupakan tulang punggung Gereja.  Siapa lagi kalau bukan mereka yang melanjutkan karya Gereja di dunia yang moderen saat ini, jika bukan dari orang muda itu sendiri.

Menghadapi kebisingan kota dan menghadapi berbagai pengaruh informasi yang tidak karuan tentunya akan menyilaukan mata kaum muda tentang penghayatan iman.

Paus Benediktus XVI pernah mengatakan “Kamu perlu mengetahui apa yang kamu imani.”

Narasumber: Nadia Nicole dan Wiliem Turpijin.

Atas dasar inilah Ketua Komisi Kepemudaan  Keuskupan Agung Pontianak Romo Alexander Mardalis  Pr mengundang  Nadia Nicole dan Wiliem Turpijin untuk membagikan sukacita Injil lewat YOUCAT #YescampPontianak tanggal 4-5 November di Susteran KFS Jalan Pancasila Pontianak.

 Apa itu YOUCAT?

Youcat adalah Katekismus Populer  yang ditulis dalam gaya bahasa orang muda dan  berisikan  keseluruhan Iman Katolik seperti yang disampaikan dalam buku Katekismus Gereja Katolik (KGK tahun 1997), tanpa bermaksud menambahkan apa yang telah tertulis didalamnya.

YOUCAT Grup Studi dapat dilakukan sepekan  sekali atau sekurang-kurangnya dua kali sebulan dengan durasi setiap pertemuan maksimal 90 menit. Struktur sederhana yang dianjurkan di sini dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta kebutuhan orang muda setempat.

Untuk jumlah perserta disarankan sebanyak 8-15 orang (13 tahun keatas). Dan untuk grup yyang lebih besar (paroki, sekolah, komunitas, dsb) dapat dibentuk lebih dari satu grup studi.

Peserta yang mengikuti YOUCAT PONTIANAK.

Grup studi dapat dilakukan di rumah, paroki, sekolah atau kampus. Dan akan lebih baik apabila setiap kegiatan grup studi diketahui dan disetujui oleh penanggung jawab/pimpinan (imam, Ketua Koordinator, dsb).

Tiga wilayah dekanat: Pontianak, Landak dan Singkawang

Menurut informasi dari panitia, peserta yang mengikuti kegiatan YOUCAT kali ini sebanyak 83 orang dan itu termasuk kaum berjubah: Sr. Hedwing KFS, Romo Herbertus Hermes Abet, Romo Alexander Mardalis, Romo Bernadus CSE (Bandol), Br. Yosef Bartolomeus Naccio OSJ.  Sisanya peserta dari SMA, yang masih kuliah sampai yang sudah bekerja.

Romo Alexander Mardalis

Sebagai Ketua Komkep Romo Alex menyampaikan bahwa orang muda saat ini masuk pada masa dimana banyaknya informasi akan berpengaruh buruk pada kemimanan seseorang.  Sebagai orang Katolik, katanya, orang muda harus kritis dengan kondisi dewasa ini dengan memiliki solusi yang tepat sebagai jalan keluar.

Jangan sampai, orang muda hanya tahu mengkritisi saja tetapi tidak ada solusi. “Dengan dasar Kitab Suci-lah, mari kita semakin mengenal iman dan diri kita siapa agar saat kemanapun langkah orang muda berada ia tidak lupa identitasnya sebagai Katolik,” ungkap pastor.

Empat langkah YOUCAT

Empat langkah Grup studi ini merupakan buah pemikiran dari Paus Emeritus Benediktus XVI. Ini seperti yang disampaikannya dalam Buku YOUCAT Indonesia dalam kata pengantarnya yang berbunyi “Know, Share, Meet & Express”.

Hal  ini sebagai panduan untuk memfasilitasi kegiatan katekese.

Dari empat poin ini semua mengandung makna antara lain:

  • Know: Fasilitator harus menentukan tema harian dari buku YOUCAT dan kemudian mengembangkannya dalam diskusi selama kurang lebih 30 menit. Suasana yang dibangun tidak kaku dan disinilah dalam menggali pengalaman iman yang mendalam (catechetical sharing).
  • Share: Langkah selanjutnya adalah berbagai pengalaman hidup yang nyata. Tahap ini tidak bertujuan menjadikan diskusi ini menjadi diskusi yang filosofis dan teologis semata, melainkan berbagi pengalaman hidup nyata sehari-hari. Para peserta “orang muda” didorong untuk dapat mengungkapkan perasaan dan pandangan serta berani mengajukan pertanyaan berkaitan tema yang dibahas.
  • Meet: Para peserta harus berdialog dan saling mengenal satu sama lain, karena identitas suatu grup bukan semata berbagi iman, melainkan juga berbagi kasih. Maka dari itu, perserta diajak bersama-sama mencari Sumber dari Kasih itu sendiri, melalui ibadat, sakramen-sakramen dan Perayaan Ekaristi.
  • Express: Sebagai bentuk sukacita melayani dalam Evangelisasi Baru, para orang muda didorong untuk mengekspresikan bakat dan telenta mereka masing-masing sambil mewartkan injil Tuhan dalam setiap perbuatan dan hidup mereka sehari-hari.
Sharing dalam kelompok.

Penyambutan meriah

Luar biasa banget. Antusiasme mereka keren.  Dari sebelum mulai,  atmosfir it  sudah terasa.

Ada beberapa fakta yang kami sendiri cukup dibuat heran  yaitu ketika permainan kotak-kotak yang tujuannya untuk mengetahui apakah orang muda dekat dengan Gereja atau jauh dari Gereja. Dari jawaban peserta, sebagian besar sangat banyak yang ternyata dekat dengan Gereja.

Terungkap melalui sharing dan jawaban dari permainan yang kami berikan,demikian kata Willem.

Harapannya, agar semakin banyak orang muda berani mewartakan Injil. Tidak hanya sekedar aktif, tetapi ia juga tahu ajaran Gereja dan mau secara sadar menyebarkan dan berani menghidupi ajaran Gereja dengan aksi nyata yang benar-benar menjadi 100% Katolik, 100% Indonesia.

“Bukan begitu. Jangan hanya bangga telah dibabtis Katolik tapi  lalu menjalani hidup amburadul sesuai dengan keinginan hati. Sebaliknya, harus hidup mencerminkan ajaran  Gereja,” demikian pesan Nadia.

“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia (Mt 4:19).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here