OMK Sanrodel Muara Bungo di Jambi Rayakan BKSN di Stasi Perbatasan Provinsi

0
486 views
Romo Danier Pr bersama OMK Paroki Muara Bungo, Jambi, berdoa bersama sebelum melakukan perjalanan. (Riyandi Paska)

PULUHAN orang muda Katolik (OMK) datang berkumpul di area Pastoran Paroki St. Paulus Muara Bungo hari Sabtu (17/09/2021) lalu.

Mereka adalah Orang Muda Katolik (OMK) Santa Rosa De Lima (SanRodeL) Paroki St. Paulus Muara Bungo yang datang dari wilayah Muara Bungo dan stasi terdekat.

Di pagi yang cukup cerah itu, tampak sukacita yang terpancar dari wajah mereka. Momen bercengkerama dan tawa turut mengiringi persiapan perjalanan menuju ke Stasi St. Fransiskus Xaverius PT TKA untuk mengikuti kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2022.

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah “Allah Sumber Harapan Hidup Baru”. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama 2 hari 1 malam, 17-18 September 2022.

Setelah waktu berkumpul dirasa cukup, perjalanan menuju ke stasi pun dimulai dengan diawali doa yang dipimpin oleh Romo Aloysius Albertri Danier Pr.

Dalam perjalanan menuju ke tempat acara, beberapa OMK dari stasi lain menunggu di persimpangan jalan masuk menuju ke stasi tempat acara diadakan.

Hal itu dilakukan mengingat belum semuanya pernah berkunjung ke Stasi St. Fransiskus Xaverius PT. TKA.

Medan jalan

Waktu tempuh menuju ke stasi pun bervariasi. Tergantung dari titik keberangkatan. Bila berangkat dari pastoran Muara Bungo, waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan sekitar 3 jam. Sementara itu, bila keberangkatan dimulai dari Stasi St. Mikael Lubuk Mandarsah, waktu yang diperlukan untuk bisa sampai di tempat acara, bisa menghabiskan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan.

Stasi St. Mikael Lubuk Mandarsah merupakan salah satu stasi terjauh yang turut hadir dalam kegiatan BKSN OMK.

Setelah berkumpul di simpang masuk ke stasi acara, perjalanan kembali dilanjutkan. Tidak lama setelah melanjutkan perjalanan, rombongan dalam perjalanan disuguhkan dengan suasana  pedesaan dengan medan jalan yang beraspal.

Sejuknya udara ketika melalui hutan yang asri membuat perjalanan dirasa menyenangkan. Namun setelah melewati itu, suasana perjalanan menjadi berbeda tatkala harus melewati medan jalan yang penuh dengan debu ketika dilintasi.

Ribuan bebatuan yang dilindas oleh mobil yang ditumpangi membuat guncangan dalam kendaraan. Perjalanan pun dirasa melelahkan.

Akhirnya, selamat datang

Setelah dengan sabar menanti ujung perjalanan, akhirnya mereka tiba dengan selamat di Stasi St. Fransiskus Xaverius PT. TKA. Stasi ini merupakan salah satu stasi terjauh dan berada di perbatasan teritorial paroki St. Paulus Muara Bungo.

Stasi ini berada di dalam kawasan PT Tidar Kerinci Agung (TKA), tepatnya berada di daerah Talao Sungai Kunyit, Kec. Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Rasa lelah dan penat akhirnya bisa terbayar tatkala tiba di stasi tempat acara diselenggarakan. Sambil menunggu peserta lain tiba, sesi registrasi peserta dan waktu santap makan ringan dijalankan.

Hari pertama

Sekitar pukul 4 sore, acara pun dimulai. Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari ketua panitia, ketua OMK Paroki, dll.

Dalam kata sambutannya, ketua panitia acara, Serfandus Bria, menyatakan bahwa kegiatan BKSN OMK yang diadakan kali ini merupakan kegiatan yang luar biasa.

Ia mengapresiasi rekan-rekan muda yang merelakan waktu dan tenaga untuk berkenan datang ke stasi St. Fransiskus Xaverius PT. TKA yang jauh dari stasi rekan-rekan muda.

“Saya bersyukur bahwa kegiatan BKSN OMK kali ini dapat diadakan di stasi ini. Teman-teman memberikan kepercayaan pada kami dan berkenan datang ke stasi kami yang untuk kesini saja memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sungguh luar biasa”, ucapnya.

Ketua stasi St. Fransiskus Xaverius PT TKA, Bapak Antonius Suwardi, turut menyampaikan kata sambutan. Dalam kata sambutannya, ia mendukung penuh kegiatan BKSN OMK dan bersyukur bahwa stasi yang dipimpinnya boleh menjadi tuan rumah agenda tahunan OMK.

“Selamat datang kepada adik-adik sekalian beserta pendamping OMK yang turut hadir mendampingi. Saya mendukung kegiatan positif ini bagi adik-adik semua untuk merayakan BKSN tahun 2022. Terimakasih sudah berkenan mengunjungi stasi ini dan selamat mengiktui rangkaian acara,” ungkapnya.

Rangkaian kata sambutan pun selesai. Kegiatan selanjutnya adalah pembagian tempat menginap bagi para peserta yang ditempatkan di beberapa rumah umat terdekat dan bangunan milik PT. TKA.

Kemudian acara dilanjutkan dengan santap malam bersama dan penyampaian materi oleh Romo Danier Pr sebagai Romo Moderator OMK.

Di malam yang sama, dilanjutkan dengan acara perlombaan. Adapun cabang perlombaan dalam kegiatan ini, di antaranya: Lomba Cerdas Cermat Alkitab, Lomba Mazmur dan Lomba Bacaan. Setelah rangkaian acara perlombaan selesai, acara ditutup dengan doa malam.

Hari kedua

Kegiatan di hari kedua diawali dengan kegiatan persiapan pribadi dan sarapan pagi. Setelah sarapan pagi, OMK SanRodeL (sebutan bagi kawula muda Paroki St. Paulus Muara Bungo), berkumpul di depan rumah umat untuk melakukan kegiatan lintas alam.

Destinasi lintas alam kali ini adalah Air Terjun Suir. Lokasi air terjun ini berada di Lubuk Besar, Kec. Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Untuk menuju lokasi, para peserta menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sambil memungut sampah yang bertebaran di pinggir jalan.

Perjalanan dengan berjalan kaki ke lokasi air terjun suir cukup melelahkan. Pasalnya jarak tempuh cukup jauh bila dilakukan dengan berjalan kaki. Mentari pagi yang menyengat yang mampu meneteskan keringat serta kondisi jalan yang naik turun, mampu membuat raga menjadi lelah.

Namun demikian, mereka tetap semangat dan setia melakukan perjalanan menuju ke lokasi yang dituju.

Setelah dengan setia melakukan perjalanan, akhirnya rasa lelah berganti menjadi semangat. Menjelang sampai di air terjun, suasana sejuk dari angin yang bertiup diantara pohon-pohon, mulai terasa dan memberikan kenyamanan.

Aura gembira yang terpancar dari menikmati air sungai yang mengalir dari air terjun menimbulkan sukacita. Tidak lama berselang, beberapa OMK mulai turun ke sungai untuk mandi dan menikmati sejuknya air sungai. Kegembiraan dan sukacita menikmati kebaikan alam harus diakhiri karena kegiatan dan jadwal acara lainnya harus tetap berjalan.

Setelah tiba kembali di stasi, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang dan mandi untuk persiapan mengikuti penutupan acara dengan perayaan ekaristi. Perayaan ekaristi pun dimulai. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Danier.

Dalam homilinya, salah satu pesan sebagai penekanan yang patut digarisbawahi dari Romo Danier untuk OMK adalah OMK harus guyub.

“Dalam satu kelompok, tidak ada pengkotak-kotakan antar OMK. Jangan sampai ada jurang pemisah antar OMK.

Dalam kebersamaan, harus mendengarkan dan saling menghargai. Jangan sampai ada perpecahan tatkala ada yang menyampaikan pendapat, kemudian pendapatnya tidak digubris, akhirnya merasa tidak dihargai, lalu menarik diri dan sebagainya,” tandasnya.

Ekaristi berjalan dengan lancar dan khidmat, dan setelah berkat dan lagu penutup, dilanjutkan dengan sambutan penutup dan pembagian hadiah oleh panitia acara.

Dalam kata penutupnya,  mewakili panitia acara sekaligus tuan rumah, Jemiyanto Manek, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada semua orang yang hadir pada saat itu.

“Sekali lagi kami dari panitia dan mewakili tuan rumah mengucapkan limpah terima kasih kepada semua saja yang telah mendukung berlangsungnya kegiatan ini dari awal hingga menjelang berakhirnya acara ini.

Acara ini dapat berjalan tentunya berkat partisipasi dan dukungan kita semua. Semoga kita senantiasa diberi kesempatan untuk berjumpa kembali di lain waktu dan kesempatan. Terimakasih,” tutupnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan berkemas-kemas dan persiapan pulang menuju kembali ke rumah masing-masing.

Satu per satu, akhirnya para peserta mulai meninggalkan tempat acara dan melakukan perjalanan pulang diiringi dengan hujan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here