Ora et Labora

0
2,313 views
Ora et Labora

Bacaan 1: T. Est 4:10a. 10c-12. 17-19
Injil: Mat 7:7-12

ARTI yang umum dikenal dari “Ora et Labora” adalah berdoa dan bekerja. Namun sepertinya dimaknai agak melenceng. Secara letterlijk, dalam setiap pekerjaan agar diringi doa supaya berhasil.

Dalam mistisisme Kristen, frasa tersebut mengacu pada praktik monastik (cara hidup bakti dalam karya kerohanian), terutama dalam cara Santo Benediktus yaitu memadukan kontemplasi dengan tindakan.

Bahwa orang hidup harus bekerja itu benar namun dalam batas kewajaran kebutuhan hidup. Pikiran harus tetap terarah pada tujuan akhir hidup, yaitu keselamatan.

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Harus dimaknai secara rohani, bekerja dengan pikiran tetap terarah pada Tuhan bukan pada harta.

Dalam doa, Allah harus didekati dengan kejujuran dan iman. Kalimat Yesus tersebut harus ditekankan pentingnya doa permohonan.

Di akhir perikop, Matius menyajikan “Golden Rule”, yang merupakan tradisi Perjanjian Lama dalam Taurat serta Kitab Para Nabi.

Apa yang tidak kamu sukai, jangan lakukan terhadap sesamamu.

Dimana berada dan apa jabatan kita, selalu memiliki makna dalam hidup. Saat dipilih menjadi Ketua Lingkungan, Wilayah atau Pengurus Dewan Paroki adalah untuk melayani umat bukan untuk gagah-gagahan.

Tuhan memilih mereka agar membantu melayani umat-Nya.

Demikian juga Ratu Ester, orang Yahudi (orang buangan), menjadi isteri Raja Ahasyweros. Dia dipilih dan ditempatkan Allah sebagai ratu dari Raja Persia, untuk memelihara kelangsungan hidup bangsanya Israel di tanah pembuangan.

Ketika itu, Hamman seorang pejabat tinggi raja berniat ingin memunahkan bangsa Yahudi.

Namun atas nasihat Mordekhai, orang Yahudi pengasuh Ratu Ester, ratu diminta berbuat sesuatu demi bangsanya.

Ester meskipun seorang ratu namun tetap saja merasa tak memiliki kekuatan cukup untuk membantu bangsanya. Maka ia berdoa kepada Allah:

“Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang padanya tidak ada yang menolong selain dari Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku…

Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya Tuhan.”

Pesan hari ini

Bekerja dalam kewajaran hidup dengan disertai berdoa agar hidup tetap terarah kepada-Nya.

“ Andalkanlah Tuhan dalam setiap tindakanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here