SEKITAR 60 orang muda dari lintas iman di Kabupaten Klaten mengikuti acara Interfaith Youthcamp atau kemping lintas iman di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu-Minggu (16-17/9/2017).
Kemping lintas iman ini diprakarsai oleh Jaringan Pemuda Lintas Iman dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kebersamaan Kabupaten Klaten.
Ketua Panitia Interfaith Youthcamp, Abdus Shomad Marfai menjelaskan, kemping lintas iman ini diikuti oleh 60 orang muda utusan dari berbagai organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Klaten seperti, GP Ansor, IPNU, IPPNU, PMII, Fatayat, Pemuda Katolik, Gereja Kristen Indonesia, Gereja Kristen Jawa Klasis Barat, Gereja Kristen Jawa Klasis Timur, Persekutuan Siswa Kristen Klaten, Forum Komunikasi Gereja Klaten, BEM Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD), Orang Muda Katolik, Menara Doa Kota dan Kader Desa Multikultur Jonggrangan (Klaten Utara).
“Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerjasama yang baik antar organisasi dan dukungan dari semua pihak. Seluruh pembiayaan untuk acara ini dari iuran masing-masing organisasi dan donatur dari para aktifis FKUB Kebersamaan yang peduli,” katanya.
Sedang aktifis FKUB Kebersamaan Gus Jazuli menyatakan, upaya untuk mempererat persaudaraan antar agama dan orang muda ini perlu terus dilakukan. “Orang muda menjadi ujung tombak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Maka, generasi muda berkewajiban untuk menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” pesannya.
Kemping lintas iman ini diisi dengan acara literasi digital, malam kreatifitas dan api unggun, outbound, serta doa solidaritas untuk etnis Rohingya.
Literasi digital
Materi literasi digital disampaikan oleh aktifis FKUB Kebersamaan dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klaten, Purnawan Kristanto. Ia memaparkan, di era digital ini, jangan hanya ponselnya saja yang cerdas. Penggunanya juga harus cerdas. “Maka, abaikanlah berita palsu atau hoax. Dan mari, kita isi era digital ini untuk mengabarkan berita baik,” ajaknya.
Dalam malam kreatifitas dan api unggun terlihat bagaimana indahnya keberagaman dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sedang pada acara outbound nampak keakraban di antara peserta. Pada kesempatan itu juga dilakukan doa untuk Rohingya yang dipimpin oleh Pendeta Lukas Prastowo.
Acara Interfaith Youthcamp ini disambut baik oleh peserta. Karena kemping lintas iman ini bisa menjadi media komunikasi efektif antar umat beragama di Kabupaten Klaten. “Terlebih karena pesertanya adalah orang-orang muda yang juga sebagai generasi penerus bangsa. Maka, jalinan dan jaringan komunikasi efektif seperti ini perlu terus dilanjutkan demi tercapainya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten,” harap Gregorius Angger, peserta dari Pemuda Katolik.
Acara Interfaith Youthcamp ini dihadiri sejumlah aktivis lintas iman Klaten, seperti Gus Jazuli (Pengasuh Pondok Pesantren Almuttaqien Pancasila Sakti), Gus Marzuki (Ketua GP Ansor Klaten), Pendeta Wahyu Nirmala, Pendeta Lukas Prastowo, Aris Retnanto (Ketua Pemuda Katolik Klaten), Muhammad Milkhan (Jaringan Wahid Foundation Solo Raya), serta perwakilan dari FKUB Kebersamaan Gunung Kidul, DIY.
Peserta Interfaith Youthcamp bersepakat untuk memerangi berita hoax yang dapat memecah belah persatuan. Peserta juga berkomitmen untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan melanjutkan jalinan silaturahmi antar agama.