Orang Muda yang Sopan

0
589 views
Ilustrasi - Hormat pada orang tua. (Mikirbae.com)

Puncta 27.12.21
Pesta St. Yohanes Rasul dan Pengarang Injil
Yohanes 20: 2-8

SEBUAH video menggambarkan kesopanan anak-anak muda di Daerah Istimewa Yogyakarta. Video ini mendidik kita untuk belajar tentang kesopanan.

Serombongan anak muda naik sepeda. Ketika mereka berpapasan dengan seorang ibu yang sudah tua renta, anak-anak muda bergaya punk ini turun dari sepedanya.

Sambil menuntun sepeda mereka membungkuk tanda hormat sambil berkata, “Permisi Mbah, ndherek langkung.” (Permisi Nek, numpang lewat).

Nenek tua itu juga memberi hormat kepada anak-anak muda itu dengan menjawab pakai bahasa krama: Mangga” atau silahkan lewat.

Video ini mau memberi pelajaran tentang pentingnya nilai sopan santun saling menghormati. Kita diajari untuk “empan papan” atau tahu menempatkan diri.

Hari ini Gereja merayakan pesta St. Yohanes Rasul dan penulis Injil. Dia digambarkan sebagai murid yang lain dalam perikop yang kita baca hari ini.

Setelah diketahui makam Yesus kosong, Simon Petrus dan murid yang lain pergi ke makam.

Keduanya berlari bersama-sama. Tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat. Karena Yohanes lebih muda daripada Petrus yang sudah tua, maka dia lebih dahulu sampai ke makam.

Yohanes menjenguk ke dalam, tetapi tidak masuk. Ia menunggu sampai Petrus datang. Ini adalah tanda kesopanan.

Pada waktu itu Petrus yang dituakan dari antara para rasul punya wibawa atau otoritas. Yohanes sebagai rasul termuda menghormati orang yang dituakan. Ia mempersilahkan Petrus masuk lebih dahulu.

Kendati demikian, murid ini kemudian ikut masuk, yang lebih dahulu sampai di kubur. Ia melihatnya dan percaya.

Kalimat terakhir ini yang paling penting. Melihat dan percaya. Karena Yesus pernah berkata kepada murid-murid yang ingin mengenal-Nya dengan berkata, ”Datang dan lihatlah.”

Yohanes datang ke makam, melihat dan percaya.

Ia kemudian menjadi saksi atas kebangkitan itu dan mewartakan apa yang dipercayainya.

Itulah yang dia wartakan dalam suratnya yang pertama. “Apa yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.”

Yohanes memberi kesaksian itu dengan maksud supaya siapa pun beroleh persekutuan dengan Bapa dan dengan anak-Nya yakni Yesus Kristus yang memberi hidup kekal.

Kesaksian Yohanes inilah yang sekarang kita terima melalui tulisan-tulisannya yang mendalam tentang kasih Allah dalam diri Yesus yang telah wafat dan bangkit bagi kita.

Injil Yohanes adalah Injil tentang kasih Allah yang demikian besar kepada manusia. Kita pantas bersyukur karena kesaksiannya.

Akhir tahun menikmati buah rambutan.
Dipetik bersama dengan buah-buah jambu.
Yohanes Rasul adalah duta kasih Tuhan.
Ia menuliskannya dalam Injil dan Kitab Wahyu.

Cawas, mari bersaksi….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here