Orang Najis Juga Disayang Tuhan

0
561 views
Perempuan najis yang menjamah Yesus.

Bacaan 1: Kej 28:10 – 22a
Injil: Mat 9:18 – 26

NAJIS adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan sesuatu yang kotor. Kekotoran/ kenajisan menurut pola pikir semitik adalah dapat menular (Im 15:1-12; 20-28).

Keadaan najis kesusilaan menjadi hambatan di dalam peribadatan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, najis adalah “kotor” yang menyebabkan terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah.

Najis mempunyai makna sinonim dengan “haram.”

Masyarakat Yahudi dikenal sebagai masyarakat yang sangat mementingkan ketaatan pada aturan, terutama Hukum Taurat.

Mereka mementingkan hal-hal seremonial bukan moral. Kadang mereka melaksanakan ketaatan aturan dalam Taurat tanpa menghiraukan sisi kemanusiaannya.

Orang najis tidak boleh bergaul dengan sesamanya.

Di Israel, kebersihan jasmani membuat orang siap menghadap hadirat Allah.

Inilah yang sering dikritik oleh Tuhan Yesus.

Dalam bacaan injil hari ini, kita mendapatkan pengajaran dari Tuhan Yesus tentang relasi kemanusiaan tanpa kenajisan.

Ada dua orang najis disebut dalam bacaan:

  • Perempuan yang mengalami pendarahan (Im 12).
  • Anak kepala rumah ibadat yang telah mati (Bil 19:11).

Jika seseorang tersentuh atau dengan sengaja menyentuh, semestinya terkena aturan kenajisan.

Namun Tuhan Yesus tidak menghiraukan aturan tersebut. Baginya, kemanusiaan jauh lebih penting.

Tuhan Yesus membiarkan perempuan yang sakit pendarahan tersebut menyentuh jubahnya.

Perempuan itu pun sembuh karena imannya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Demikian juga saat Yesus membangkitkan anak kepala rumah ibadat.

Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.

Dalam sebuah mimpinya, Yakub mendapatkan pengalaman religiusnya. Ada kepercayaan bahwa di beberapa tempat di bumi adalah merupakan pertemuan dunia ilahi dan insani.

Salah satunya adalah Betel.

Pewahyuan Allah tentang janji yang diberikan sebelumnya kepada Abraham leluhur Yakub. Betel kemudian menjadi sebuah kota penting dalam peribadahan bangsa Israel.

Pesan hari ini

Kadang orang membuat dikotomi kepada sesamanya, merasa dirinya lebih suci daripada orang lain. Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Dia lebih menekankan kemurnian moral daripada seremonial.

“Jangan menunggu dicintai tapi belajarlah mencintai dengan ketulusan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here