Orang Yang Dibenarkan Allah

0
613 views
Mengungkap Kebenaran by Romo Suhud SX

Sabtu, 13 Maret 2021

Hos 6:1-6 dan Luk 18:9-14

Ada kecenderungan dalam diri kita manusia membenarkan diri di hadapan orang lain. Kita selalu merasa diri paling benar, paling baik dari orang lain. Kita menakar diri kita dengan ukuran kita sendiri.

Padahal Allah melihat hati.

Dengan jelas penginjil Lukas menegaskan di awal perikop Injjl ini: “Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain.”

Dua sikap berbeda ditunjukkan Yesus dalam berdoa, yaitu orang Farisi dan pemungut cukai.

Berdoa, berpuasa, beramal kasih itu sesuatu kewajiban dan kebajikan hidup beragama, bukan untuk menyombongkan dan membenarkan diri di hadapan Tuhan dan sesama. Yang terpenting di hadapan Tuhan adalah kerendahan hati, mengakui bahwa kita berdosa dan membutuhkan rahmat pengampunan dari Allah.

Sehebat dan sesering apa pun doa, puasa dan amal kasih kita, tapi jika kita tidak rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama, tak ada guna semuanya itu. Orang yang rendah hati merasa tidak perlu memakai kedok, memasang sesuatu yang semu.

Orang yang rendah hati tidak berpusat pada pembesaran diri karena harta, popularitas, kehormatan, melainkan menempatkan diri di hadapan Tuhan sebagai orang berdosa yang butuh belas kasih dan pengampunan dari Allah.

Orang yang rendah hati dibenarkan Allah.

Masa Prapaskah adalah masa pembenahan diri. Di masa ini kita bertobat, membaharui diri, berpuasa dan beramal kasih dalam kerendahan hati. Berdoa masuk dalam kamar, puasa minyaki kepala, sedekah jangan dicanangkan.

Inilah ajaran Yesus untuk melakukan kebajikan hidup keagamaan dengan kerendahan hati. Dengan demikian, kita juga akan dibenarkan Allah dan mendapat belas kasih dari-Nya.

Semoga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here