BANYAK tarekat religius suster penganut spiritualitas warisan rohani Santo Fransiskus Assisi.
Di Kalimantan Barat, misalnya, ada tarekat Kongregasi Suster SFIC, SMFA, dan KFS. Semua tarekat religius suster biarawati ini menganut dan menghayati hidup bakti berdasarkan spiritualitas Fransiskan.
Sedangkan di Jawa Barat, misalnya, ada Kongregasi Suster SFS dan FMM. Yang pertama, Biara Pusatnya ada di Sukabumi (Jabar). Sedangkan yang kedua ada di Slipi, Jakarta Barat.
Sementara di Sumatra ada Kongregasi KSFL, SFD, dan FSE.
Serupa tapi sungguh tak sama
Yang menarik, ada dua Kongregasi Religius Suster yang punya nama hampir “sama”, tapi juga sangat berbeda. Dalam banyak hal tak sama alias sungguh-sungguh berbeda.
Kedua tarekat religius suster itu bernama OSF yang merupakan singkatan dari Ordo Sancti Francisci.
Di Sumatra Utara, kita mengenal Kongregasi OSF Sibolga. Itu karena Biara Induknya ada di Sibolga.
Sementara di Jawa, kita mengenal Kongregasi OSF Semarang, karena Biara Induknya ada di Semarang.
Nama sama, tapi beda
Kalau pun harus disebut sama, maka unsur yang sama itu hanya spiritualitas hidup tarekat religius suster ini. Karena sama-sama mengikuti warisan rohani Santo Fransiskus Assisi.
OSF Semarang, misalnya, Anggaran Dasar yang dipakai adalah Anggaran Dasar Ordo Ketiga Regular St. Fransiskus.
Sedangkan, pusat kegiatan dan seluruh lingkup medan karyanya boleh dikatakan sangat jauh berbeda.
Belum lagi kalau harus menyebut manajemen kepemimpinannya dan fokus karyanya juga berbeda.
Beda sejarah
Tentu saja, sejarah awal mula keberadaan OSF Sibolga dan OSF Semarang itu juga sangat berbeda.
OSF Semarang membukukan karya misinya di Indonesia sejak 5 Februari 1870 dan memulai basis karyanya di bidang kesehatan di Gedangan, Semarang, Jateng.
Sedangkan OSF Sibolga mencatat sejarah karyanya baru terjadi tahun 1964 di Sibolga, Sumut.
OSF Semarang punya cikal bakal sejarahnya dari Heythuysen, Negeri Belanda. Maka dari itu OSF Semarang sering disebut Fransiskan Heythuysen.
Sedangkan OSF Sibolga awal sejarahnya berasal dari Bad Waldsee, Jerman. Maka sering disebut Fransiskan Jerman.
