SAAT kecil, sampai kelas 3 SMP, sehari sebelum puasa, selalu diajak teman di Kompleks PLTA Garung untuk mandi bareng di Kali Serayu, yang membelah perumahan bawah dan atas. Kami menyebut ritual mandi bareng sebagai padusan.
Entah siapa yang memulai dulu, tak tahu. Pokoknya, mandi bareng. Laki-laki dan perempuan nyemplung kali. Pasti dengan menutup aurat secara pantas. Tak pernah terbersit pikiran aneh-aneh.
Tempat mandi pun dibagi. Yang laki-laki di sisi timur dan di sisi barat menjadi wilayah kuasa kaum perempuan. Tidak ada yang nyerombol, melanggar batas wilayah.
Mandi bareng di kali, biasanya sepulang sekolah, setelah matahari mulai masuk ke ufuk barat, setelah pukul 15.00. Selain bersenang-senang dan bercanda, semua membersihkan diri dengan sabun wangi. Dan kosokan, membersihkan daki dari tubuh. Saling bantu membersihkan punggung. Sulit diraih dengan tangan.
Sepulang mandi, selalu bilas, mandi ulang, di rumah masing-masing. Di kamar mandi, membersihkan diri dengan air yang terasa kecut dari tuk, mataair di dusun Kali Jeruk. Bilas membuat bersih segalanya dengan air segar.
Setelah mandi, berombongan keluar rumah. Bermain dan bercanda sampai menjelang maghrib. Teman-teman kemudian bersiap untuk taraweh.
Menyambut puasa dengan padusan. Air selalu menjadi daya untuk membersihkan. Air juga dimaknai kerahiman, belas kasih yang membersihkan daki dalam jiwa.
Semoga disertai-Nya selama Bulan Puasa dan sepanjang perjalanan waktu.
01.04.2022. bm-1982. ac eko wahyono.