Praupan Bothak Memang Nursih, Ibnu Fajar Muhamad MSF 2023.
Akhir April 2023, PBMN (Paguyuban Brayat Minulya Nusantara) Korwil Semarang dan juga melebar ke Solo mengadakan jumpa darat. Pertemuan rutin yang menyatukan kami keluarga besar yang pernah menimba spritualitas Pater Berthier MS dan Bunda Maria dari La Salette.
Kita bersatu. Karena masa lalu itu sangat relevan dengan cara hidup ini. Rekan-rekan eks MSF dan juga ada dua MSF hadir, becanda, bersenda gurau, ledek-ledekan, saling berkisah masa lalu dan juga kekinian.
PBMN sendiri adalah sebuah wadah, sarana untuk menyatukan, paseduluran eks MSF, mau yang jeblinger atau berpindah karya tarekat sepanjang mereka berkenan.
Sapaan untuk meneguhkan jika ada yang sedang terpuruk, mencarikan pekerjaan sekiranya memang memerlukan, atau minimal ya ajang ledek-ledekan di media percakapan atau pun pertemuan-pertemuan yang ada.
![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2023/05/WhatsApp-Image-2023-05-06-at-09.12.43-1024x461.jpg)
Beberapa korwil sudah terbentuk: Jabodetabek, Kalimantan, Jogya, Solo yang baru lahir, Semarang itu cenderung Jawa Tengah, selain Solo. Karena seperti kemarin yang datang dari Kudus, Purbalingga, Pekalongan, Boyolali. Mengenai korwil hanya semata koordinasi, bukan sebentuk ikatan kaku.
Acara semi formal yang digagas panitia memang sangat membantu jumpa darat itu bisa mengesan.
Ada acara resmi yang diisi dengan relaksasi oleh Dr. Rahmat Jati Winarno, eks MSF yang melayani sebagai dosen UNIKA sangat membantu untuk menjadi rileks, semakin santai dalam melahap nyamikan dan makan siang yang melimpah ruah.
60 eks MSF hadir
Rekor beneran dengan kehadiran lebih dari 60 peserta, eks MSF dan keluarga serta MSF. Gayeng Betul. Saling ledek mantan angkatan atau pun lintas angkatan. Tawa ceria membahana sepanjang acara, kecuali ibadat dan relaksasi tentunya.
Harapan ke depan
Salah satu sambutan dari perwakilan pengurus pusat datang dari Mas Widyanto. Ia mengatakan, “Jika kita berdaya, jangan berdaya sendirian. Namun ikut memberdayakan sedulur liyane.”
Hal yang sangat dalam dan menyentuh, karena bagaimana pun, di tengah canda tawa itu pernah ada luka, yang bisa jadi belum selesai. Salah satu hal yang menarik dan sudah selesai itu ada pada quote di atas.
![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2023/05/WhatsApp-Image-2023-05-06-at-09.21.23-1024x461.jpg)
Soal fisik, ledekan, bulyan nama, atau pun tampilan pasti tidak akan pernah masuk ke dalam hati.
Bagaimana mungkin jika hairdyer hadiah dari Mas Wid diperoleh Mas Kusnan apa Mas Nursih, karena mereka berdua belum tumbuh rambutnya, mosok arep e dledek. Itu sangat mungkin tidak akan menyinggung atau menambah luka batin.
Candaan ketika Mas Untung datang, ditanyai Rama Muhamad karo buntung ora? Dengan Ibu Untung yang disambung. Pasti juga tidak akan ada sakit hati.
Syair Mars PBMN menyebutkan, “berawal dari panggilan suci…” kemudian terserak dalam aneka profesi dan pelayanan. Kehendak Allah yang menyerakkan itu bisa kehendak sendiri, njebling, atau dijeblingke.
Apakah mereka ini semua baik-baik saja, sudah menerima keadaan dengan semestinya?
Pasti berbeda-beda. Maka sangat paham ada yang masih belum mau bergabung, Aneka alasan bisa saja ada dan menjadi latar belakang. Di sinilah perjuangan itu. Berjuang untuk berdamai, menerima kenyataan dan fakta yang terjadi.
![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2023/05/WhatsApp-Image-2023-05-06-at-09.13.10-1024x462.jpg)
Apakah mudah?
Ada yang mudah, namun tidak sedikit yang susah. Inilah perjuangan PBMN untuk hadir bagi sedulure yang belum selesai dalam banyak segi.
Hadir, mendengarkan, memahami, dan mencoba menemukan solusi sepanjang bisa. Paling sering itu pekerjaan, dan belum tentu di luar itu juga tidak perlu sedulur.
Salam JMJ.
Kobarkan semangat perjuangan!
PBMN berjuang dg gentle n brave.
Viva Cristo Rey!
Merdeka!
AD MAIOREM DEI GLORIAM
Mantap jiwa, Mbah Susy?Berkah Dalem ?
Besok2 undag juga mantan SVD bergabung browww….??