ACARA temu lintas komisi dan bidang ini bertema “Memperkuat Sinergi yang Terintegrasi Komisi HAAK-Kerawam dengan Mitra Kerja dalam Komisi-komisi”.
Tujuannaya agar setiap komisi-bidang bisa bekerjasama, bersinergi yang terintegrasi serta berjejaring antar komisi-bidang semua organ Keuskupan Tanjungkarang. Juga untuk membentuk rasul-rasul awam berkarakter, memberi pelayanan tulus dan sukacita sebagai kesaksian hidup.
Tak terpisahkan
Ketua Komisi HAAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang Romo Philipus Suroyo mengatakan, komisinya merupakan bagian tak terpisahkan dengan komisi-bidang lain di Keuskupan Tanjungkarang.
Setiap komisi-bidang itu tentu memiliki ciri dan bentuk yang khas dalam pelayanannya yang memberi warna dan kontribusi besar untuk Gereja dan masyarakat.
Melihat itu, Romo Roy, begitu sapaan akrabnya, sudah lama memiliki mimpi agar pelayanan di keuskupan ini semakin efektif dan berdaya guna bagi semua orang yang dilayani.
“Sudah lama kami mempunyai mimpi untuk dapat duduk, ngobrol, makan, ngopi bersama bahkan refreshing bersama sebagai rekan yang terlibat aktif,” ungkapnya.
Acara duduk bersama ini merupakan momentum baik untuk mulai saling berbenah diri, lalu melangkah bersama untuk lebih memajukan Gereja, masyarakat, dan negara.
Visi Keuskupan Tanjungkarang
Menurut Romo Roy, keberadaan dan kehadiran setiap komisi memiliki tugas dan tanggungjawab membantu Uskup melaksanakan tugas pastoralnya. Terutama dalam merealisasikan visi dasar Keuskupan Tanjungkarang yang telah dibuat bersama.
Visi Keuskupan Tanjungkarang 2018-2027 berisi tema berikut ini:
- Gereja Katolik Keuskupan Tanjungkarang menjadi terang dan garam dunia bersama Kristus Sang Jalan, Kebenaran dan Kehidupan,.
- Gereja Katolik Keuskupan Tanjungkarang harus menjadi Sakramen Keselamatan bagi semua orang.
“Visi Keuskupan ini menjadi dasar dan berpijak dalam gerak pastoral setiap komisi-bidang untuk bisa saling bersinergi dan berjejaring,” tegas Rm. Roy.
Dialog lintas komisi dan bidang juga menghadirkan empat narasumber lain yakni:
- Vikjen Keuskupan Tanjungkarang Romo Yohanes Samiran SCJ memaparkan Visi Dasar Pastoral Keuskupan Tanjungkarang,
- Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Drs. Matheus Yarkoni .
- Pakar IT dari Kota Metro Elda Tambara.
Supaya pelayanan itu sungguh tulus dan hati tetap bersukacita , demikian Romo Roy, materi mengenai Spiritualitas Pelayan juga dipaparkan.
Rencana ke depan
Di akhir sesi terjadi dialog yang dipimpin oleh Romo Roy.
Ada rencana dua program ke depan, yakni workshop untuk orang muda dalam menghadapi industri 4.0 dan edukasi pendidikan politik.
Acara ini dihadiri 50 orang peserta. Mereka adalah para ketua Komisi Keuskupan Tanjungkarang, sejumlah komunitas biara (FSGM, HK, CB, Alma), awak media, dan sejumlah kelompok kategorial,.
Di antaranya Pemuda Katolik, Karismatik, WKRI, Legio Mariae, Kerahiman Ilahi, KTM, Tim Advokasi, dan FMKI Lampung.