Palembang: Orang Muda Karismatik Katolik Sebarkan Api Belas Kasih

0
721 views
Para peserta Konvenas OMKK di Palembang. (Ist)

ORANG Muda Karismatik Katolik (OMKK) menyebarkan api di Kota Palembang, Kamis hingga Minggu (20-23/10) lalu. Api itu sangat diharapkan membakar jiwa-jiwa. Hadir dalam kegiatan ini 250 OMKK dari 15 keuskupan di Indonesia.

Kegiatan bernama Konvensi Nasional Orang Muda Karismatik Katolik ini berlangsung di Hotel Daira Palembang, Sumatera Selatan. Bagi Palembang, kegiatan ini pertama kali dilaksanakan, bahkan di luar Pulau Jawa dan Bali.

Spreading the fire

Tema yang diangkat dalam konvenas kali ini adalah “Spreading the Fire” atau Menyebarkan Api (belas kasih). Tema ini bersumber dari Injil Lukas 4:18-19, yaitu Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

palembang-rm-avien
Romo Arvien

Dalam kotbahnya pada saat Perayaan Ekaristi pembukaan, Kamis (20/10), Romo Vincensius Setiawan Triatmaja Pr mengatakan bahwa Gereja diutus untuk menampakkan wajah belas kasih Allah, karena Gereja adalah Sakramen Allah. Dunia sudah begitu berdosa sudah selayaknya dihukum, tetapi hukum belas kasih sebaliknya. Wajah belas kasih Kristus berupa api yang bernyala yang begitu mempesona.

“Indah dan mempesona ketika kita mengambil bagian di dalamnya. Ketika kita bisa berguna bagi Allah dan sesama dalam pelayanan kita. Namun kita menjumpai paradoks dalam pelayanan kita, yaitu kita lebih banyak mengkritik, melihat daripada melayani,” kata imam yang biasa disapa Romo Avien ini.

Romo Avien mengatakan, Yesus datang melemparkan api ke bumi dan mendambakan api itu menyala. Api banyak gunanya dalam kehidupan manusia. Api menjadikan asli dan murni dan terlihat jelas. Api yang dibawa Yesus adalah iman yang membersihkan perilaku hidup manusia. Kita diminta selalu memurnikan diri kita dengan membakar apa yang negatif dalam hidup kita. Tentu tidak mudah. Namun kalau kita tekun menjaga nyala api kita hidup, kita akan berkualitas seperti api murni. Kita mohon Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus untuk mempersatukan kita, agar kita bertekun dalam pelayanan sebagai anak-anak Allah.

Empat tujuan

Menurut pihak panitia, ada empat tujuan yang ingin dicapai dalam konvenas kali ini. Pertama, menumbuhkan semangat untuk mengenal Allah lebih lagi melalui persekutuan dan pengenalan akan firman Allah. Kedua, memotivasi dan mendorong anak-anak muda untuk menjadi kader pemimpin untuk mengembangkan pertumbuhan rohani. Ketiga, menyatukan visi misi nasional bersama dengan seluruh pelayan Allah dari berbagai daerah. Keempat, menjalin komunikasi antarpersonal maupun daerah dan saling berbagi dalam keberagaman.

Empat tujuan ini diharapkan dicapai melalui sesi-sesi kegiatan berupa lokakarya tentang praise and worship, manajemen Persekutuan Doa, Doa Syafaat, dan Karunia. Kemudian ada Kebangunan Rohani Katolik, Penerimaan Sakramen Pengakuan Dosa, Adorasi dan memuncak dalam Perayaan Ekaristi yang menjadi sumber hidup orang beriman kristiani.

Pemukulan gong oleh RD Simon Margono menandai dimulainya Konvenas OMKK di Palembang.

Dalam sambutan tertulisnya, Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Palembang, menegaskan bahwa dalam diri orang muda ada potensi yang begitu besar. Potensi yang begitu besar mesti disyukuri oleh orang muda.

“Yesus dan teladan iman para kudus dapat membentuk hati orang muda menjadi sedemikian penuh dengan Roh Kudus. Hendaknya orang muda menyadari bahwa Tuhan telah menanamkan potensi dan talenta untuk menghantar sesama orang muda kepada Kristus. Karena itu, alamilah Tuhan yang tinggal dalam dirimu sejak dibaptis,” kata Mgr Sudarso.

Bapak Uskup mengajak Orang Muda Karismatik Katolik menjadikan Kristus sebagai pahlawan dalam hidup mereka. “Cintailah dan pedomanilah sabdaNya, agar menuntun kalian menjadi rasul-rasul muda di zaman yang berubah sangat cepat ini,” ajak Mgr Sudarso SCJ.

Opening ceremony

Tiga orang gadis berpakaian khas Sumatera Selatan memasuki panggung. Mereka menari dengan sangat anggun mengikuti alunan lagu. Tari Tanggai yang merupakan traian tradisional Sumatera Selatan menjadi pembuka dalam Opening Ceremony Konvensi Nasional (Konvenas) Orang Muda Karismatik Katolik VI 2016.

Junki

Selanjutnya, perwakilan dari lima belas keuskupan di Indonesia yang hadir dalam Konvenas tersebut berjalan membawa bendera BPK PKK dari keuskupan asal mereka. Beberapa dari mereka bahkan menggunakan pakaian adat dari daerah pelayanan keuskupan mereka. Hal ini menarik perhatian para peserta lain yang melihatnya, sehingga membuat suasana menjadi riuh.

Junki menuturkan, Konvenas bukan sekadar hura-hura. Ia yakin, Tuhan telah menetapkan suatu rencana yang luar biasa pada diri setiap orang muda yang hadir. Melalui yel-yel Konvenas OMKK VI 2016, Junki menjelaskan makna tersirat di balik yel-yel sederhana yang menggunakan gerakan seperti menembak musuh.

“Kalian sudah diajari menodong. Ditodong untuk apa? Sepulang dari Palembang, Anda ditodong untuk membagikan api Roh Kudus yang Anda terima kepada generasi muda yang ada di sekeliling Anda. Ada banyak orang muda di sekeliling Anda yang membutuhkan bantuan,” katanya.

palembang-kusuma-wijaya-lais-ketua-bpk-keuskupan-agung-palembang
Kusuma Wijaya Lais

Kusuma Wijaya Lais, Ketua BPK Keuskupan Agung Palembang menambahkan, ketika pulang ke daerah masing-masing, para peserta akan membagikan hal-hal baru yang telah dipersiapkan oleh Tuhan dalam konvenas yang berlangsung selama 3 hari ini.

“Selamat melayani. Selamat menikmati dan selamat bertumbuh dalam konvenas ini. Karena di tempat inilah kita menyatukan visi dan misi yang telah diberikan Tuhan bagi kita,” tuturnya.

Bagi Johan Wijaya, Konvenas bisa menjadi sarana bagi orang muda untuk melakukan pergerakan baik dari Tuhan Yesus.

palembang-johan-wijaya-ketua-seksi-kepemudaan-bpn-karismatik
Johan Wijaya

“Tuhan membutuhkan kita semua untuk melakukan hal baik bagi orang muda di sekitar kita. Dan panggilan itu ada atas kita, sebab roh Tuhan ada atas kita untuk memberitakan tahun pembebasan rahmat Tuhan. Sehingga, orang lain bisa mengalami tahun belas kasih atas hidup mereka,” ucapnya.

Selaku ketua panitia Konvenas Orang Muda Karismatik Katolik VI 2016, Elisabeth Elisa mengungkapkan bahwa para peserta Konvenas dengan tema ‘Spreading The Fire’ ini adalah orang-orang yang spesial. Mengapa spesial?

“Tidak semua orang menerima panggilan untuk menjadi pelaku spreading the fire. Teman-teman harus bersukacita, karena kita adalah orang-orang spesial yang menjadi mitra Tuhan untuk menyampaikan kabar baik bagi orang muda di seluruh Indonesia,” jelasnya.

palembang-elisabeth-elisa
Elisabeth Lisa

Untuk membuka Konvenas OMKK VI 2016 secara resmi, Rm Simon Margono Pr membukanya dengan memukul gong.

Setelah makan malam bersama, para peserta Konvenas menyaksikan pemutaran film mengenai sejarah karismatik. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penampilan dari Kontingen Keuskupan Surabaya, Ambon dan Papua.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here