MATAHARI yang bersinar terik dan cuaca panas tak menyurutkan semangat umat untuk hadir dan berkumpul bersama di Gereja Katedral St. Maria Palembang pada Selasa (2/5). Umat dan biarawan-biarawati datang dari berbagai paroki dan komunitas yang ada di Kota Palembang. Mereka hadir untuk mengikuti Perayaan Ekaristi Pembukaan Musyawarah Nasional XII Unio Indonesia.
Munas Unindo dengan tema “Imam Berbau Domba” ini diselenggarakan di Keuskupan Agung Palembang pada tanggal 2-7 Mei 2017. Perayaan Ekaristi bersama yang dipimpin oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ didampingi oleh 8 uskup dan sekitar 160-an imam mengawali seluruh perjumpaan dan kegiatan para imam diosesan di Bumi Sriwijaya.
Para imam itu hadir dari seluruh keuskupan di Indonesia. Selain itu, hadir juga Ketua Unio Apostolica Cleri International dari Roma Rev. Don Giuseppe Margin.
Usai Perayaan Ekaristi, kegiatan dilanjutkan dengan jamuan makan bersama dan seremoni pembukaan di Griya Agung Gubernur Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Ir. H. Ishak Mekki, MM, Pembimas Katolik Provinsi Sumatera Selatan dan sejumlah tokoh agama.
Tari Tanggai
Seremoni pembuka diawali dengan Tari Tanggai yang dipersembahkan oleh para pelajar dari SMP Xaverius 1 Palembang. Tari Tanggai merupakan salah satu tarian daerah Sumatera Selatan dan biasanya disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan dalam acara pernikahan adat daerah Palembang.
Tari Tanggai menggambarkan keramahan dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat datang dari orang yang mempunyai acara kepada para tamu yang hadir.
Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Papua mewakili para peserta Munas Unindo menerima daun sirih dari kotak yang dibawa oleh para penari sebagai tanda ungkapan selamat datang bagi seluruh peserta munas.
Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Ada banyak imam hadir dalam pertemuan ini. Mereka datang dari 37 keuskupan di Indonesia. Imam diosesan adalah imam yang mau menyerahkan diri untuk pelayanan umat di keuskupannya. Dalam kegiatan munas yang dilakukan setiap tiga tahun sekali ini para imam tidak hanya datang untuk berkumpul tetapi datang membawa pengalaman dalam berpastoral. Para imam bertemu untuk berbagi, saling memperkaya pengalaman dalam berpastoral, melayani di tengah umat.”
Lebih lanjut, Mgr. Sudarso SCJ menekankan bahwa, “Para imam tinggal di tengah umat menghadirkan Tuhan, meneguhkan dan menguatkan umat yang berjuang dalam segala tantangan kehidupan. Para imam bekerja bukan hanya untuk umat Katolik, tetapi juga bagi semua orang, masyarakat pada umumnya, yaitu melalui semangat berbagi kebaikan dalam hidup.”
Selanjutnya, Ir. H. Ishak Mekki, MM selaku Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan juga menyampaikan sambutannya. Atas nama pemerintah Provinsi Sumatera Selatan beliau mendukung pelaksanaan Munas XII Unio Indonesia di Palembang.
“Semoga pelaksanaan Munas XII Unindo ini membawa semangat bagi umat, Gereja dan masyarakat di Sumatera Selatan dan di seluruh Indonesia,” harapnya.
Kegiatan seremoni pembuka ini disemarakkan dengan sejumlah penampilan, yaitu tari-tarian dari Kelompok Tari SMP Xaverius 1 Palembang dan persembahan lagu oleh sejumlah orang muda Katolik yang tergabung dalam Kelompok Paduan Suara Colour Choirs.