KINI sudah tidak tabu lagi. Sudah menjadi terbiasa, kita mendengar pandemi coronavirus atau covid–19. Selama kurang lebih tiga bulan terakhir ini, negara kita tercinta juga tidak luput dari bencana pandemi covid-19 yang sangat mematikan ini.
Apa pun juga, pandemi covid-19 ini sudah menimbulkan banyak dampak berlapis-lapis bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah memberlakukan physical distancing atau social distancing yang artinya pembatasan sosial. Pembatasan fisik atau jaga jarak ini dimaksudkan untuk meminimalisir penularan penyakit tersebut.
Membiasakan diri dengan hal baru
Dalam masa pandemi ini, hal-hal baru terjadi dan juga mesti ditaati oleh Kongregasi Suster Santo Augustinus untuk Kerahiman Allah atau Suster OSA
Yang biasanya retret dilaksanakan setiap tahun di Ketapang, maka di tahun ini, kami –tiga suster OSA yunior yang bertugas di pedalaman– terpaksa harus mengikuti retret dan pembaharuan kaul tahunan di komunitas masing-masing.
Selama tahun- tahun sebelumnya –sebelum virus corona menyerang Indonesia– kami selalu bisa bergabung bersama teman-teman suster yunior OSA lainya.
Meskipun terjadi pandemic covid-19, acara penerimaan busana atau penerimaan jubah tetap dilaksanakan. Kali ini dilakukan dengan mengunakan protokol kesehatan ketat sebagaimana diharapkan.
Mengikuti misa live streaming
Tepat pada tanggal 18 juli lalu, pukul 10.00 WIB, diiringi lagu Datanglah Roh Mahakudus, Bapak Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi bersama Pastor Viktor OSA dan Pastor Jhon OSA memimpin Perayaan Ekaristi istimewa ini.
Mereka menuju altar kapel Santo Augustinus Biara OSA Ketapang untuk mempersembahkan misa syukur bagi enam Postulan yang sebentar lagi akan menerima busana biara.
Enam Postulan baru
Keenam Postulan OSA baru ini adalah nama-nama berikut ini.
- Sdri. Lusiana Wanti asal Paroki Santa Maria Bunda Allah Nanga Mahap, Sekadau, Keuskupan Sanggau. Ia memakai nama biara sebagai Sr. Maria Seraphine.
- Sdri. Rosalia Ayu Kristiani berasal dari Paroki Santo Carolus Boromeus Tembelina, Keuskupan Ketapang; akan menjadi Suster Maria Benedikta.
- Sdri. Fransiska Natalia Momao berasal dari Paroki Santo Andreas Ayata Aifat Timur, Papua Barat, Keuskupan Manokwari-Sorong, akan menjadi Suster Maria Benedikta.
- Sdri. Beti Elisabet Debem asal dari Paroki Santo Bonifasius Ubrub, Keuskupan Jayapura di Papua akan menjadi Suster Maria Elisabeth.
- Sdri. Sisilia Usun berasal dari Paroki Santo Yoseph Long Pahangai, Keuskupan Agung Samarinda, akan menjadi Suster Maria Yosephine.
- Sr. Imakulata Sriyanti Esi asal dari Paroki Salib Suci Menyumbung, Keuskupan Ketapang, akan menjadi Suster Maria Dymphana.
Kaul pertama lima Novis
Adapun kelima Novis tahun kedua yang mengikrarkan profesi pertamanya adalah nama-nama berikut ini:
- Sr. Cornelia Monika Jessi asal dari Paroki Santo Mikael Simpang Dua, Keuskupan Ketapang.
- Sr. Maria Filomena Evi Monika asal dari Paroki Hati Kudus Yesus Rawak, Keuskupan Sanggau.
- Sr. Maria Vianney asal dari Paroki Salib Suci Menyumbung, Keuskupan Ketapang.
- Sr. Veronika Margaretha asal dari Paroki Hati Kudus Yesus Kuala Dua, Keuskupan Sanggau.
- Sr. Maximiliana Mila Paola berasal dari Paroki Hati Kudus Yesus Rawak, Keuskupan Sanggau.
Pada hari itu, para tamu undangan beserta orangtua Postulan dan para orangtua atau wali Novis yang tidak di perkenankan menghadiri acara tersebut. Mereka hanya mengikuti misa melalui layanan live streaming.
Sungguh ini merupakan sejarah baru dalam Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah di mana segenap orangtua para jubilaris kali ini sampai tidak dapat menghadiri langsung momen terindah. Ketika sang putri tercinta pada akhirnya bsa menerima busana biara.
Tiga suster yunior di pedalaman
Kesembilan suster yunior di tahun 2020 ini juga tidak bisa berkumpul bersama untuk melakukan pembaharuan kaul.
Kondisi pandemi covid-19 sama sekali tidak memungkinkan kami meninggalkan lokasi tugas di sejumlah pedalaman di Kalbar untuk sekedar bisa berkumpul kembali di Biara Pusat di Kota Ketapang.
Akhinya, masing-masing kami yang suster yunior ini melakukan pembaruan kaul tahunan di komunitas kami masing-masing.
Kami yang melakukan pembaruan kaul adalah nama-nama berikut ini:
- Sr. Virginia OSA bertugas di Tumbang Titi, Keuskupan Ketapang.
- Sr. Marianne OSA bertugas di Balai Bekuak, Keuskupan Ketapang.
- Sr. Ludovica OSA bertugas di Nanga Mahap, Sekadau, Keuskupan Sanggau.