KONGREGASI untuk Ibadat Ilahi dan Sakramen-sakramen merilis gagasan baru yang secara khusus untuk merespon “kebutuhan iman” dalam konteks suasana badai besar pandemi coronavirus atau Covid-19 ini
Gagasan baru itu hanyalah berupa ujud atau intensi yang harus ikut didoakan imam untuk dua kesempatan dalam melakukan ibadat liturgis sebagai berikut:
Misa Votif (Misa Votiva menurut istilah Latin-nya).
- Misa votif, sesuai maknanya menurut Sacramentarium, adalah Perayaan Ekaristi yang diselenggarakan untuk mengenang misteri-misteri Kristus atau untuk menghormati orang kudus. Rumus liturgi misa votif dapat dipilih sesuai dengan devosi umat setempat.
- Misa votif boleh diselenggarakan pada hari biasa dalam Masa Biasa.
- Busana liturgi untuk misa votif disesuaikan dengan misa yang bersangkutan, atau dengan warna liturgi hari/masa liturgi.
Rumus doa permohonan khusus ketika berlangsung misa votif ini berbunyi sebagai berikut:
“Tuhan yang Maha Kuasa dan Kekal, tempat kita selalu bernaung minta perlindungan setiap kali dalam bahaya, kepada siapa kita selalu mempercayakan semua kesulitan hidup;
Dalam iman, kita:
- Mohonkan belas kasih Allah untuk saudara-saudari kita yang kini mengalami sakit (baca: terpapar infeksi Covid19);
- Menerima saudara-saudari kita yang telah meninggal dunia karena penyakit ini;
- Memberi penghiburan kepada mereka yang telah kehilangan sanak-saudaranya karena meninggal dunia.
- Memberi kesembuhan kepada mereka yang tengah sakit.
- Memberi kedamaian kepada mereka yang tengah menderita sakit dan di tengah sakratul maut.
- Memberi kekuatan kepada mereka yang bertugas di bidang kesehatan.
- Memberi kebijaksanaan dan juga keberanian kepada para pemimpin agar bisa menjangkau semua orang dalam rentangan kasihnya.
- Memberi kedamaian abadi kepada yang sudah meninggal dunia.
Semua dan bersama-sama ini kami mohonkan kepada-Mu agar dengan demikian kami senantiasa memuliakan nama-Mu.”
Ibadat Jumat Agung
- Pada saat Jumat Agung –di mana Yesus mengalami kematian-Nya—maka yang ada hanyalah ibadat saja.
- Tidak ada Perayaan Ekaristi selama satu hari bernama Jumat Agung itu.
- Kalau hari-hari biasanya dan tidak di gereja, para imam bisa merayakan misa sendiri di kamar atau di kapel,maka pada hari Jumat Agung itu mereka terkena aturan umum “bebas misa”.
Intensi atau ujud khusus ini didoakan dalam kesempatan imam mendaraskan rumus liturgi Doa Meriah. Ujud khusus yang ditambahkan dalam teks liturgi Doa Meriah itu kurang lebih berisi doa permohonan bagi mereka menderita sakit karena pandemi Covid-19 ini.
Kita diajak melambungkan doa permohonan ini agar Tuhan menganugerahkan belarasa-Nya agar:
- Tetap menganugrahi kesehatan bagi segenap umat manusia yang sekarang ini tengah menderita coronavirus.
- Meringankan beban sakit dari mereka yang telah terpapar sakit infeksi Covid-19.
- Memberi kekuatan kepada segenap tenaga medik yang punya tekad dan perjuangan untuk menyembuhkan mereka yang sakit.
- Menerima mereka yang telah meninggal dunia dalam kedamaian abadi.
Sumber: Vatican News dan diolah dengan sedikit bebas.