Bacaan 1: Yes 49:1 – 6
Injil: Yoh 13:21-33. 36-38
SETIAP orang memiliki panggilan hidup masing-masing, namun tidak semua orang memahami bahwa hidup itu adalah sebuah panggilan.
Ada orang memiliki paham bahwa hidup itu mengalir saja, mengikuti arus yang entah akan membawa kemana, apakah sampai ke muara, berbelok arah atau berhenti di tengah jalan. Jelas orang demikian tidak paham panggilannya dalam hidup.
Ada yang mendapatkan panggilan penuh sukacita namun ada juga panggilan penderitaan. Meski sakit, namun itulah panggilan yang harus dijalani.
Dalam nubuatnya, Nabi Yesaya mengatakan bahwa bangsanya Israel telah dipanggil untuk suatu tugas khusus dari Allah.
“…TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan…Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku…untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.
Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikian Tuhan memberikan panggilan kepada Israel, untuk membangkitkan suku-suku Israel, restorasi bangsanya yang tercerai-berai dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa agar mengenal Allah.
Sebuah panggilan yang juga bisa direfleksikan bagi kita setiap orang Kristen, untuk menjadi terang bagi orang lain agar mengenal Allah Bapa.
Dalam panggilan, kita dituntut untuk bersedia dan setia kepada Kristus.
Dalam misinya ke dunia, Tuhan Yesus bersedia dan setia kepada Allah Bapa menjalani penderitaan untuk menebus dosa manusia.
Dari dua belas rasul Yesus, tidak semuanya bersih, tidak semuanya bersedia dan setia kepada Kristus.
Ada murid yang menolak mengambil bagian dalam kebersamaan dengan Yesus. Ia menolak percaya kepada-Nya.
Ikut merayakan paskah namun mengabdi pada kekuasaan Iblis, dia adalah Yudas Iskariot.
Apakah Yesus salah saat memilih Yudas Iskariot sebagai murid-Nya? Tentu saja tidak, sebab Tuhan sudah mengetahui pengkhianatan Yudas Iskariot dan bahwa ini sudah sesuai dengan rencana Allah.
Petrus juga sempat menyangkal-Nya, namun ia tetap bersedia dan setia mengikuti Kristus hingga akhir hidupnya. Bahkan Petrus terpanggil menjadi Gembala umat-Nya, sebagai Paus yang pertama.
Pesan hari ini
Setiap orang memiliki panggilan masing-masing dari Allah. Dalam panggilan diperlukan untuk tetap bersedia dan setia mengikuti Yesus Kristus, meski panggilan itu pahit adanya.
Panggilan Kristiani adalah menjadi terang bagi orang lain agar ia mengenal Allah Bapa.
“Jangan pernah menyerah apapun yang terjadi sebab itu adalah panggilanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”