Panggilan untuk Melahirkan Hidup Baru

0
136 views
Banyak orang mengikuti Yesus, by He Qi

UMUMNYA, seorang wanita secara sempurna pantas dipanggil ibu, karena melahirkan anak. Benar, seorang wanita merasa sebagai ibu setelah dia melahirkan anak, kehidupan yang baru.

Setiap persalinan secara normal (bukan operasi caesar) disertai dengan rasa sakit yang hebat. Namun, setelah prosesnya berakhir, sang ibu lupa akan deritanya.

Mengapa? Karena dia telah menghantar manusia baru ke dalam dunia.

Tuhan Yesus mengambil gambaran itu tatkala melukiskan derita dan sukacita yang akan dialami oleh para murid-Nya (Yohanes 16: 21). Sebagai pengikut Yesus, mereka akan menghadapi penderitaan sejenak.

Penderitaan yang tidak seberapa itu segera diikuti sukacita yang tak terkatakan. Bahkan sukacita tidak akan dapat diambil oleh dunia. Tuhan Yesus juga telah melewati penderitaan itu dan masuk ke dalam sukacita kebangkitan yang dunia tidak sanggup mengambilnya (Yohanes 16: 22).

Hidup di dunia ini singkat.

Demikian pula penderitaan yang ditanggung para pengikut Kristus. Kita mesti bersukacita menghadapinya (1 Petrus 1: 6-13), karena derita itu bukan akhir atau tujuan, melainkan sarana dan jalan menuju sukacita sejati.

Semua orang kristiani dipanggil untuk melewati jalan itu. Seperti seorang ibu menderita waktu bersalin, demikian pula setiap orang Kristen mengalami penderitaan.

Dalam audiensi umum 12 April 2017, Paus Fransiskus berkata bahwa salib itu suatu tahap yang wajib dilalui setiap orang Kristen. Tahap itu menghantar kepada kemuliaan yang tampak dalam Paskah.

Hidup kristiani itu bagaikan seorang ibu yang melahirkan. Hidup kristiani membagikan kehidupan baru; bukan menyimpan untuk dirinya sendiri. Itu hanya mungkin bila disertai kasih yang menggerakkan lahirnya pengharapan dan sukacita.

Semoga kita berani melalui jalan derita yang bersifat sementara untuk menuju sukacita abadi.

Jumat, 19 Mei, 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here