ZAMAN modern sekarang, banyak orang tua dan kaum lansia mulai resah. Ketika anak-anak sudah menikah, punya anak yang kini jadi tanggungjawab keluarga sendiri, maka orangtua sendiri kadang kala mulai tak begitu banyak dihiraukan lagi.
Belum lagi, kalau keluarga muda baru ini tinggal di luar kota atau bahkan di luar negeri.
Dilema kaum lansia
Kini, banyak orangtua yang sudah masuk kategori usia lansia mulai dihadapkan pada sebuah dilemma besar. Mau hidup sendirian -meski di rumah sendiri atau malah numpang hidup di rumah anak atau bahkan menantu- atau memilih hidup di tempat lain dengan kelompok baya mereka.
Pilihan ini lalu mengacu pada panti wreda atau griya lansia di mana kaum lansia ini bisa menemukan “dunia sosial” baru di mana kolega kelompok baya mereka berada.
Panti Wreda Griya Nugraha Lampung
Di Panti Wreda Griya Nugraha di Tanjungkarang, Bandarlampung, tak ada kesan orangtua atau kaum lansia merasa dibuang oleh keluarga.
Di panti wreda yang dikelola oleh para Suster Kongregasi Belas Kasih dari Hati Yesus Mahakudus –sering disingkat Suster Hati Kudus (HK)- kesan itu tidak ada.
“Justru di Panti Wreda Griya Nugraha Lampung ini, kaum lansia justru sangat disayang oleh para suster HK,” demikian ungkap Sr. Hilaria HK asal Kendari, Sulawesi Tenggara, dari Yayasan Sosial Belas Kasih Lampung.
Yayasan itu merupakan lembaga sosial berbadan hukum yang menaungi PWGN. Dikatakan oleh Sr. Hilaria HK dalam program “Bincang-bincang Panjang” bersama Titch TV di teras halaman depan kompleks PWGN, Jumat pagi 24 Maret 2023.
Pendapat Sr. Hilaria HK itu ada benarnya.
Kesan spontan dan kuat
Sepanjang lima hari empat malam Titch TV berada tinggal di PWGN Tanjungkarang, Bandarlampung, bersama sejumlah kaum lansia awam berjumlah 16 orang plus 12 suster HK purnawira, kesan kental itu begitu menancap kuat di hati.
Selain bahwa fasilitas penunjang hidup dan tata rawat kaum lansia di PWGN ini tersedia lengkap, satu hal paling mencolok mata adalah perhatian para suster HK dalam merawat kaum lansia ini.
Merawat lansia penuh cinta
Itu tidak lain adalah etos perilaku kasih penuh cinta. Selain makan-minum bergizi dan program tata kelola sehat setiap hari -taruhlah itu kegiatan berjemur dan senam- perhatian besar juga diarahkan pada kegiatan rohani.
Dengan demikian, sangat tepat bila Sr. Hilaria HK mewakili Yayasan Sosial Belas Kasih Lampung dengan tegas mengatakan:
“Di Panti Wreda Griya Nugraha ini, kaum lansia tidak dibuang. Tapi justru disayang oleh para suster HK dan segenap karyawan yang membantu kami mengelola rumah kasepuhan untuk siapa saja yang ingin hidup tenang, nyaman dan damai di Tanjungkarang, Lampung,” ungkap suster biarawati HK yang sudah merayakan pesta hidup membiara lebih dari 25 tahun ini.
Kredit: Titch TV/Mathias Hariyadi
