PAROKI Purwosari Surakarta mengadakan pelatihan bagi Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan di Paroki Santo Petrus Purwosari Surakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan hari Minggu, 16 Juli 2023 di Ruang Paulus Paroki Purwosari dan dikuti oleh ketua wilayah dan ketua lingkungan sebanyak 42 orang.
Ketua lingkungan seperti manajer
Membuka workshop pelatihan bagi ketua wIlayah dan ketua lingkungan, Ketua Bidang Pelayanan Penelitian dan Pengembangan Benedictus Raditya MJ mengungkapkan, pelatihan kepemimpinan ketua lingkungan dan ketua wilayah diperlukan.
Ini karena ketua lingkungan dan ketua wilayah boleh dikatan bertindak seperti manajer dalam organisasi modern.
“Ketua lingkungan dan ketua wilayah merupakan seorang manajer. Maka memerlukan basic skill. Karena inilah yang akan dibagikan dalam pelatihan. Tema motivasi, team buiding, komunikasi dan bagaimana ketua lingkungan menciptakan keguyuban pada tim pelayanannya agar kegiatan tidak tersentral pada ketua lingkungan serta bagaimana membuat laporan keuangan lingkungan itulah yang akan didalami dalam pelatihan bertahap ini,” kata Raditya.
“Kemampuan manajerial itulah yang akan mendukung pelayanan,” lanjut Raditya.
Pelatihan bertahap
Pelatihan yang dilakukan secara bertahap mengambil empat topik yaitu kepemimpinan, keterampilan komunikasi, kerjasama tim dan penyusunan laporan keuangan wilayah dan paroki.
Hadir para nara sumber kompeten pada bidangnya. Nara sumber penyusunan laporan keuangan adalah bendahara paroki.
Hasil FGD usulan dari lingkungan dan wilayah
Ditemui Sesawi.Net pada waktu pelatihan tahap pertama Pastor Kepala Paroki Purwosari Romo Albertus Agus Ariestiyanto MSF menyampaikan, kegiatan pelatihan ketua wilayah dan ketua lngkungan merupakan tindak lanjut usulan dari lingkungan-lingkungan hasil dari Focus Group Discussion (FGD).
Sebelum mengadakan pelatihan sudah diadakan survei untuk menentukan apa yang dibutuhkan.
Selain itu, kegiatan pelatihan menjadi tanggungjawab Paroki Purwosari untuk membantu meningkatkan kemampuan atau kompetensi ketua wilayah dan ketua lingkungan dalam pelayanan.
“Kegiatan pelatihan dilakukan secara bertahap setiap dua pekan sekali agar ketua wilayah dan ketua lingkungan dapat mengendapkan dan merefleksikan topik atau materi-materi yang disampaikan terkait dengan motivasi, membangun kerja sama tim dan pengelolaan kepengurusan wilayah atau lingkungan,” kata Romo Agus.
Pelatihan tahap pertama
Nara sumber tahap pertama Gus Minging seorang psikolog dan pengusaha; juga umat Lingkungan Punggawan Paroki Purwosari. Gus Minging memetakan persoalan yang dihadapi ketua lingkungan dan ketua wilayah.
Visualisasi pertumbuhan
Lingkungan yang tumbuh. Kegiatan yang menyenangkan. Kerinduan untuk berkumpul dan berkegiatan secara tulus itu yang hendak ditumbuhkan.
Persoalan yang sering dihadapi ketua lingkungan dan ketua wilayah di antaranya adalah kesulitan membagi tugas, kesulitan regenerasi kepengurusan, kesulitan menumbuhkan kesadaran umat untuk terlibat menjadi pengurus, komunikasi yang tidak sinkron, perbedaan pendapat yang sulit dipahami sehingga menimbulkan kelompok-kelompok kecil dan membuat gap.
Menurut Gus Mingging, persoalan-persoalan tersebut merupakan persoalan yang wajar terjadi di organisasi atau paguyuban sosial seperti di lingkungan dan wilayah.
Visualisasi pertumbuhan
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, ketua lingkungan dan ketua wilayah dapat melakukan salah satu. Di antaranya yaitu melakukan visualisasi pertumbuhan.
Visualisasi pertumbuhan memberi gambaran pada umat bahwa dalam lingkungan dan wilayah bisa diciptakan bersama arah dan tujuan lingkungan.
Lingkungan yang tumbuh. Kegiatan yang menyenangkan. Kerinduan untuk berkumpul dan berkegiatan secara tulus, kedalaman iman itulah tujuan yang hendak dituju.
Teladan Yesus mau melayani dan berkurban menjadi semangat yang perlu digali oleh ketua wilayah dan ketua lingkungan.
“Apa keteladanan Yesus yang mendorongku untuk menjadi ketua lingkungan dan ketua wilayah? Apakah aku yakin bisa mengajak orang lain untuk terlibat dalam tugas pelayanan di lingkungan dan wilayah?”.
Gus Minging memberi kesempatan syering; dengan membagi kelompok masing-masing beranggotakan dua orang menjawab pertanyaan tersebut dan saling meneguhkan sebagai sesama ketua lingkungan atau wilayah.
Ketua lingkungan pelatih umat
Gus Minging mengajak Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan memiliki kemampuan yang “sakti”.
Sakti yang dimaksudkan adalah ketua wilayah dan ketua lingkungan memiliki visualisasi pelayanan yang sukses, arif, kompeten dan berarti.
Selain itu, Gus Minging mengajak para ketua lingkungan dan ketua wilayah untuk menjadi pelatih bagi umat di lingkungan atau wilayahnya, menginspirasi perubahan, menyelesaikan konflik, mewujudkan tercapainya tujuan bersama tim di lingkungan atau wilayahnya.
“Para ketua lingkungan dan wilayah hendaknya mampu menjadi pemimpin atau komandan yang memiliki kemampuan memotivasi tim, memperbaiki kesalahan pemikiran umat. Menjadi The Great Commander, the Achiever, the Transformer Expert,” kata Gus Minging.
Menggali pengalaman rohani
Pesan Gus Minging kepada para ketua lingkungan dan ketua wilayah agar mendengarkan umat, menggali pengalaman-pengalaman rohani para umat.
Lalu, secara bersama-sama memvisualisasikan bahwa hidup beriman merupakan hidup yang penuh kegembiraan dengan jalan bersama-sama dalam hidup persaudaraan di lingkungan atau wilayah.