“KETIKA umat katolik di seluruh dunia mendengar sabda Tuhan tentang akhir zaman dan tanda-tanda akhir zaman tidak ada yang tahu, namun kita tetap diminta untuk hidup baik kepada sesama dan alam sekitar, tetap bekerja seperti sedia kala tidak membebani kehidupan kepada orang lain, jangan berpangku tangan dengan bermalas-malasan, serta tetap setia menjadi saksi Kristus”.
Itulah nasehat Injili yang disampaikan oleh Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm saat memimpin perayaan ekaristi penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Santo Albertus de Trapani, Minggu 13 November 2016 lalu.
Mengapa Mgr Pidyarto hadir di sana? Jawabannya karena di situ sedang ada peristiwa iman yakni penerimaan Sakramen Krisma bagi 234 umat paroki, Pelantikan DPP Harian periode 2016 -2019, pelantikan Pengurus BPGDA Paroki, serta penyerahan tugas kepada Asisten Imam.
Paroki Santo Albertus de Trapani“ Malang merupakan merupakan salah satu Paroki di Keuskupan Malang, yang lebih dikenal dengan sebutan Paroki Blimbing.
Menurut Rm. Dr. Antonius Deni Firmanto, Pr, Stasi Blimbing akhirnya menjadi paroki mandiri dan terpisah dari Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan sejak tanggal 6 September 1936. Buku baptis paroki ini dimulai pada tanggal 18 April 1936 (sebelumnya di Malang-Kayutangan).
Pater HJA Dillmann O.Carm menjadi pastor pertama. Pastoran Blimbing berlokasi di Grote Weg yang sekarang bernama Jl. A.Yani.
Pastor paroki sekarang adalah Romo Antonius Setyo Darmanto O.Carm yang juga hadir dalam perayaan ekaristi penerimaan Sakramen Krisma.