RABU, 11 Juli 2012, Paroki Yohanes Rasul Wonogiri merayakan ulang tahun yang ke-45 sejak dimekarkan dari Paroki Baturetno.
Dalam rangka itulah saya diundang untuk bersyukur bersama atas peristiwa yang bersejarah tersebut.
Senin, 9 Juli 2012, seusai Perayaan Ekaristi syukur peringatan 13 tahun imamat Rama FX Sugiyana dkk, malam hari kami meluncur ke Wonogiri.
Dalam perjalanan malam itu saya ingat peristiwa 4 tahun yang lalu, 9 Juli 2008, saya diantar oleh wakil umat Keuskupan Agung Semarang mengadakan perjalanan malam juga dari Semarang menuju Bandung, Jawa Barat.
Perjalanan malam itu suatu perjalanan mengikut perintah Tuhan, “Bertolaklah ke tempat yang dalam” (Lk. 5: 4).
Setelah perjalanan dua setengah jam kira-kira kami sampai di Gereja Yohanes Rasul Wonogiri. Beberapa wakil umat dan rama-rama duduk-duduk di depan gereja, menantikan kedatangan kami.
Setelah berbincang sejenak melepaskan lelah, kami undur diri untuk istirahat malam itu, agar keesokan harinya dapat bangun dengan segar melaksanakan rencana yang telah disiapkan oleh panitia.
Gua Maria Fatima Klayu di Njeglong
Selasa, 10 Juli 2012, pukul 08.00 kami meninggalkan pastoran untuk memulai kunjungan pastural ke “Timur Jauh”, suatu rayon di wilayah Paroki Wonogiri, yang direncanakan menjadi embrio stasi Paroki Wonogiri di masa depan.
Dalam perjalanan itu saya diantar singgah di Jlegong, suatu wilayah yang pernah saya kunjungan empat tahun yang lalu.
Di situlah terletak tempat ziarah Gua Maria Fatima Klayu. Perjalanan 4 tahun yang lalu dalam rangka asistensi Minggu Paska yang mengadakan perjalanan pastoral pula,yang saya beri judul Jalan Salib Kehidupan. (Bersambung)
Tautan:
- https://www.sesawi.net/kisah-masa-lalu-tentang-gua-maria-fatima-klayu-di-jlegong-paroki-wonogiri-2/
- http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/462/Gua-Maria-Fatima-Sendang-Klayu-Wonogiri