Home BERITA Pasola, Indahnya Tarian Perang di Atas Punggung Kuda di Pulau Sumba, NTT

Pasola, Indahnya Tarian Perang di Atas Punggung Kuda di Pulau Sumba, NTT

0
Pasola menjadi salah satu pesona destinasi wisata di Pulau Sumba, NTT. (Sr. Maria Seba SFIC)

BEBERAPA waktu lalu, penulis mengikuti sebuah forum pertemuan di Weetebula. Di luar pertemuan itu, penulis berkesempatan diajak melihat keindahan Pulau Sumba.

Antara lain dengan mengunjungi beberapa titik destinasi wisata, selain tentu saja melihat Pasola, tarian perang di atas punggung kuda yang begitu indah.

Pasola berlangsung di sebuah lapangan di mana para “pemain”-nya harus duduk di atas pelana kuda untuk kemudian saling bersaing memperebutkan sesuatu.

Pasola adalah pemandangan alami atas areal luas penuh rerumputan, aksi beradu kecepatan, olah keberanian, dan kecermatan untuk kemudian bisa “menohok” sasaran.

Singkatnya, pasola adalah sebuah “tarian” di atas punggung kuda dan terjadi di hamparan padang rumput  dan ini hanya ada di Pulau Sumba. Tentu saja, semua perpaduan itu menjadi sebuah pemandangan indah yang memanjakan mata di balik lensa kamera.

Berikut ini rekaman gambarnya.

Petarung senior dan yunior yang nantinya akan meneruskan budaya menari di atas pelana kuda bernama Pasola.
Pasola adalah seni menunggang kuda dengan saling berlomba dalam kecepatan dan kecermatan menohok target sasaran.
Para jawara yang nantinya akan “menari” di atas pelana punggung kuda untuk berlomba dalam pesona wisata khas Pulau Sumba di NTT bernama Pasola.
Rumah-rumah khas Pulau Sumba di antara ilalang di musim hujan di bulan Februari 2019.
Tugu kecil bernama “menhir” berdiri, sementara dari kejauhan panorama rumah tradisional khas masyarakat Pulau Sumba.
Rumah tradisional adat Pulau Sumba antara lain ditandai dengan konstruksi atap menjulang tinggi dengan sudut meruncing ke atas.
Menhir pun dibuat dengan atap meruncing dengan rumbai.
Sebuah laguna dengan air yang begitu jernih.
Rumah Budaya Sumba yang dikelola oleh Kongregasi Religius Redemptoris (CSsR) di Weetebula, Sumba Barat Daya.
Bersama rombongan peserta Rapat Signis Indonesia.
Selain rapat, forum Signis Indonesia juga menyediakan waktu untuk program wisata lokal.
Sejenak meninggalkan Biara SFIC di Pontianak menengok indahnya pesona wisata di Pulau Sumba, NTT.
Berdiri di lahan rerumputan dengann latar belakang panorama rumah-rumah khas Sumba.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version