Passionis Asia-Pacific Configuration Gelorakan Semangat Wartakan Injil

0
1,731 views

MALANG, Jawa Timur, 11-16 Januari 2016. Indonesia baru saja menjadi tuan rumah bagi Penyelenggara Pasionis International Meeting. Indonesia untuk kedua kalinya dinobatkan sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan pertemuan dua tahunan para Biarawan Pasionis se-Asia Pasific pada tahun 2016.

Sebelumnya pada tahun 2001, untuk pertama kalinya Propinsi Pasionis Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara “Passionist International Meeting”. Pertemuan para Pasionis Internasional ini dikenal juga dengan sebutan PASPAC (Pasionis Asia-Pacific Configuration).

Pertemuan PASPAC tahun ini mengambil tema: “Passionis Life: The Call to Holiness in Community for Evangelization.

Para peserta PASPAC adalah biarawan Pasionis (CP) yang terdiri atas Indonesia, India, Korea, Jepang, Philipina, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, Vietnam, dan Tiongkok. Vietnam dan Tiongkok merupakan negara baru yang tergabung dalam PASPAC. Kedua negara ini merupakan ‘tanah misi baru’ bagi karya misi Pasionis di tingkat Asia Pasifik.

Pusat Spiritualitas Pasionis
Pertemuan berlangsung di Pusat Spiritualitas Pasionis (PSP) – Malang Jawa Timur dari tanggal 11 s.d 16 Januari 2016. PSP merupakan kompleks atau rumah retret Pasionis.

Rumah ini terbuka bagi semua kalangan yang ingin mengadakan kegiatan rekoleksi, pertemuan dan pembinaan lainnya.

PSP berada di antara kompleks biara suster rubiah Pasionis dan Seminari Tinggi Pasionis.

Jarak PSP dari pusat kota Malang sekitar 5 km.

passionis 2a
Pentas budaya ikut mewarnai pertemuan para biarawan Passionis se Asia-Pasifik di Malang, Jatim. (Dok. CP)

Kilas Balik PASPAC
Pertemuan PASPAC yang pertama kalinya diselenggarakan di Filipina pada tahun 1975. Kala itu, pertemuan tersebut hanya diwakili oleh para Propinsial Pasionis kawasan Asia Pasifik.

passionis4
Membuka pertemuan regional biarawan Passionis se Asia Pasifik di Malang. (Dok CP)

Perkembangan selanjutnya muncul kesadaran masing-masing dari para pimpinan untuk menguatkan kerjasama dan keterbukaan dalam usaha karya misi dan pengembangan spiritualitas Pasionis di kawasan ini.

Br. Laurence Finn CP sebagai President PASPAC membuka pertemuan ini dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang awal berdirinya PASPAC: “Para Pasionis di kawasan ini sadar bahwa mereka memiliki kesamaan dalam warna kulit, akar budaya yang sama yaitu budaya Timur (Asia, red). Mereka memiliki perhatian untuk membangun kongregasi ke arah perkembangan spiritual, theologi, pengajaran dan kerasulan pastoral yang dihadapkan pada tantangan mengenai perbedaan budaya dari masing-masing propinsi ke arah yang lebih baik”.

Lebih lanjut Br. Laurence Finn CP menegaskan kembali bahwa PASPAC merupakan organisasi tingkat Regional yang kuat di dalam Kongregasi Pasionis yang sudah ditetapkan dalam Regula Umum no 94 – 96 Statuta Jenderal. Sehingga keberadaan Kongregasi Pasionis di wilayah Asia Pasifik memiliki otonomi yang diakui keberadaannya oleh Superior Jenderal, dengan tidak mengabaikan otonomi provinsi masing-masing di setiap wilayah atau negara.

Tujuan PASPAC sebagai wadah asosiasi para Pasionis di wilayah Asia Pasifik antara lain pertama, memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara para biarawan Pasionis di berbagai negara di seluruh dunia.Kedua, mengkoordinasi secara khusus dalam pelayanan dan spiritualitas. Secara lebih khusus di wilayah-wilayah dari setiap pribadi religius misalnya dalam kerjasama formasi (pembinaan para biarawan) dan finansial (keuangan). Ketiga, mengadakan jaringan kerjasama permanen terutama komunikasi bahasa dan studi banding budaya. Keempat, kerjasama antar negara dalam hal ini adalah kerjasama di bidang JPIC (Justice, Peace, Integration, and Creation).

Opening Ceremony
Di bawah guyuran hujan sore itu, serangkaian tarian disuguhkan di hadapan para peserta PASPAC (Passionist Asia – Pacific Configuration) dalam acara opening ceremony pertemuan Pasionis Internasional Asia-Pasifik.

Tarian yang disuguhkan terdiri atas tarian bergaya Flores, Dayak Kalimantan dan Tarian Jawa. Para penari tersebut merupakan kreasi para frater-bruder Pasionis, mahasiswa dan kelompok sanggar di sekitar Malang.

passionis3a
Tarian adat tradisional Dayak, Flores, dan apreasiasi dari para suster peserta pertemuan. (Dok. CP)

President PASPAC beserta rombongan delegasi PASPAC berjalan dari PSP menuju Kapel Rubiah Pasionis yang selanjutnya akan menerima pengalungan syal khas daerah Kalbar.
Br. Laurence Finn CP sebagai Presiden PASPAC membuka serangkaian acara yaitu‘pancong buluh muda’ (prosesi penerimaan ala tradisi Dayak).

Pancong buluh muda dalam tradisi Dayak Kalimantan ialah memotong bambu muda.

Misa pembukaan
Perayaan Ekaristi pembukaan PASPAC hari pertama dipimpin oleh P. Nikodemus Jimbun CP – Propinsial Pasionis Propinsi Indonesia – selaku tuan rumah penyelenggara PASPAC.

Dalam khotbahnya P. Nikodemus Jimbun CP mengatakan: “Kita membuka Assemblea PASPAC dengan mendengarkan undangan dari Yesus: ‘Mari ikutilah Aku’ (bdk. Mrk 1:14-20). Undangan singkat ini telah menggerakkan jawaban segera dari orang-orang yang Ia panggil. Undangan Yesus ini juga telah menggerakkan jawaban segera serta mengubah cara hidup miliaran orang hingga saat ini. Juga Anda, saya dan kita yang datang ke sini, yang berkumpul di sini digerakkan oleh undangan-Nya”.

P. Nikodemus Jimbun CP lebih lanjut mengatakan bahwa Tuhan memahami keterbatasan hidup setiap anggota Pasionis. Namun, sebagai Pasionis dituntut untukmenghadirkan pilihan hidup yang harus selalu disadari dan diperbaharui sepanjang waktu. Pilihan itu adalah keberanian kita untuk menyerahkan diri secara utuh pada tuntutan dan tuntunan Yesus yang memampukan anggota Pasionis menjadi Kudus dan siap menjadi pewarta Injil yang ulung.

Kegiatan PASPAC ini ditutup dengan pergelaran pentas seni budaya. Pentas budaya ini dimeriahkan oleh kreasi para frater, bruder, postulan, suster rubiah pasionis, suster pasionis aktif, kelompok tari yang mewakili budaya Kalimantan dan Jawa.

Selain itu, setiap negara peserta PASPAC menampilkan keunikan budaya masing-masing.

Laporan: 

P. Paskalis Nores CP & Fr. Kristianus Damianus Apo CP

Kredit foto: Passionis Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here